Hal ini dapat terlihat dari perkututhiji yang selalu manggung pada sore hari. Filosopinya yaitu sebagai simbol waktu beristirahat setelah beraktifitas seharian.
Perkutut Gedong Minep, merupakan wejangan tersirat untuk mengingatkan pemilik nya, bahwa dalam kehidupan jangan terkutat dengan urusan duniawi saja. Tapi harus dapat menjaga waktu untuk urusan rohani.
Suara perkutut Gedong Minep yang manggung di sore hari, seolah mengingatkan pemiliknya bahwa sudah waktunya menutup rumah dan tempat usahanya. Dan berkumpul bersama keluarga dan beristirahat serta beribadah bersama.***