Mengenal Hari Raya Saraswati, Perayaan Lahirnya Ilmu Pengetahuan Umat Hindu

- 22 Oktober 2022, 19:20 WIB
Ilustrasi Dewi Saraswati, manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang merupakan dewi ilmu pengetahuan
Ilustrasi Dewi Saraswati, manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang merupakan dewi ilmu pengetahuan /Tangkapan Layar/Instagram @om_love_light_om

KABAR BANTEN – Sabtu 22 Oktober 2022 ini, umat Hindu tengah merayakan Hari Raya Saraswati.

Dimana 22 Oktober 2022 ini, dalam kalender Jawa Bali merupakan hari ke 210 atau Sabtu Umanis WukuWatugunung.

Ini merupakan hari terakhir dari lingkaran kalender sasih wuku yang disebut juga Hari Raya Saraswati.

Baca Juga: 15 Nama Bayi Laki Laki Islami, Modern dan Terbaru, Bermakna Tampan, Baik dan Dermawan 

Hari Raya Saraswati ini mendapat tempat istimewa bagi umat Hindu Indonesia, sehingga masuk ke dalam sistem kalender Jawa Bali, yakni ditempatkan pada hari terakhir, juga wuku terakhir.

Dilansir dari Kemenag.go.id, hari raya ini diperingati sebagai momentum pemberian penghormatan istimewa kepada Dewi Saraswati.

Dimana dewi ini merupakan manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi, dewinya Ilmu Pengetahuan.

Baca Juga: Ribuan Santri di Pandeglang Ikut Upacara Peringatan HSN  

Saraswati sendiri merupakan hari istimewa bagi umat Hindu Indonesia.

Karena pada hari itu, diyakini bahwa Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui perwujudan Saraswati, bermurah hati.

Sang dewi menurunkan anugerah berupa pengetahuan-pengetahuan suci yang dapat digunakan untuk mempermudah menjalankan roda kehidupan.

Baca Juga: 15 Nama Bayi Laki Laki Islami, Modern dan Terbaru, Bermakna Adil, Berilmu dan Rajin Beribadah 

Anugerah itu diberikan kepada mereka yang melakukan brata dan pemujaan khusus ke hadapan Dewi Saraswati. 

Seiring dengan keyakinannya tersebut, umat Hindu dari dini hari meninggalkan kegiatan rutinnya, terfokus melaksanakan puja, bahkan brata Saraswati.

Kemudian, ini dilanjut dengan merayakan hari suci Banyu Pinawruh, yang ditandai dengan menyucikan diri, mandi ke sungai atau laut, menghaturkan nasi pradnyan, dilanjutkan dengan ngelebar atau menikmati prasadam berupa nasi pradnya.

Baca Juga: 23 Nama Bayi Perempuan 3 Kata Islami Aesthetic Terkini, Putri Jujur, Bijaksana, Mulia Punya Kedudukan Tinggi 

Lalu apa arti dari Saraswati, dalam Bahasa Sansekerta Saraswati memiliki makna sesuatu yang mengalir, seperti percakapan, sesuluh atau petunjuk hidup.

Kata Saraswati secara etimologi berasal dari kata saras dan wati, dimana kata saras yang juga berasal dari urat kata sansekerta srs, memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir.

Sedangkan kata wati berarti yang memiliki, jadi Saraswati adalah sesuatu yang memiliki atau mempunyai sifat mengalirkan secara terus-menerus, bagaikan air kehidupan dan ilmu pengetahuan.

Baca Juga: 5 Ciri Hubungan yang Tidak Akan Bertahan Lama, Nomor 1 Paling Sering Terjadi 

Dalam Pustaka Suci Weda, Dewi Saraswati dipuja sebagai Dewi Sungai, dengan permohonan untuk mendapatkan kesehatan dan vitalitas hidup.

Posisi Dewi Saraswati sebagai Wach atau Dewa Kata-kata, baru ditemui dalam kitab-kitab Brahmana, Ramayana, dan Mahabharata.

Belakangan, Saraswati dikenal sebagai saktinya dewa Brahma, manifestasi Ida Sang Hyang Widhi sebagai Sang Pencipta.

Baca Juga: Weton Rabu Kliwon Termasuk Tibo Pati, Sukses Pada Masa Tua Menurut Primbon Jawa 

Sedangkan kata Banyu Pinaruh berasal dari kata Banyu Pangawruh yang juga berarti air suci ilmu pengetahuan, yang berfungsi untuk menyucikan dan memberi vitalitas hidup. 

Jika direnungkan, tentunya hal ini menjadi sangat menarik, apakah pengetahuan itu hanya diturunkan hari itu saja, terus bagaimana dengan proses pembelajaran yang dilakukan setiap hari. 

Baca Juga: 7 Hal yang Harus Didiskusikan Sebelum Menikah, Nomer 7 Paling Sering Terlupakan  

Sabtu merupakan hari terakhir dalam Saptawara, demikian pula wuku watugunung, merupakan wuku terakhir dari 30 wuku yang ada.

Pada hari terakhir, wuku terakhir, dari perputaran sasih wuku, umat Hindu diingatkan untuk hening sejenak.

Selain itu, juga mawas diri, melakukan brata,  seraya memuja-muji Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar dianugerahi ilmu pengetahuan

Baca Juga: 9 Tanda Jodoh Sudah Dekat, Salah Satunya Berdamai dengan Diri Sendiri 

Dimana ilmu pengetahuan diyakini merupakan landasan atau dasar untuk memulai kehidupan yang lebih indah, lebih tertata, lebih disiplin pada tahun baru berikutnya, sehingga berhasil mencapai tujuan hidup yang sejati.

Saraswati sebagai simbol penyadaran dan pencerahan, sebagai Waciswari, Saraswati disimbolkan berstana dalam aksara suci.

Oleh karenanya, kitab-kitab suci dijadikan candi, seperti candi pustaka, candi bahasa, candi sastra, atau candi aksara.

Dimana candi ini merupakan tempat suci bagi Saraswati, tempat beliau disthanakan atau pinratistha, supratistha. 

Baca Juga: Waspada, 4 Weton Ini Naasnya Jatuh Hari Kamis 27 Oktober 2022, Hindari Perjalanan Jauh Menurut Primbon Jawa 

Pada Hari Raya Saraswati, umat Hindu mempersembahkan sesaji khusus yang disebut Banten Saraswati.

Banten Saraswati ini berisi kue atau, jajan khusus, yaitu kue Saraswati, yang titik fokusnya adalah aksara suci Ongkara atau Om.

Om atau pranawa mantra yang merupakan gambaran planet-planet di alam semesta ini adalah juga esensi setiap kegiatan keagamaan Hindu

Baca Juga: Resep Puding Brownies yang Manisnya Bikin Meleleh 

Dimana esensinya terlihat berlapis, mulai dari arcana, mudra, mantra, kuta-mantra dan pranawa mantra.

Pranawa-mantra yang maha-suci itu menjadi sarinya, dengan demikian, sebuah aksara suci Om dapat memberi kesadaran pada manusia tentang hakikat alam semesta ini.

Selain itu, juga hakikat dirinya dan wawasan kemanusiaannya tentang suka dan duka, tentang kesengsaraan dan penderitaan dan seterusnya.

Baca Juga: PNM Serang Gelar Pelatihan Community Leaders Dukung Pelaku UMKM Naik Kelas 

Aksara suci Om, merupakan badan Dewi Saraswati, sebagaimana kita ketahui, aksara suci Om adalah pranawa mantra atau esensi semua mantra, juga disebut sebagai nada Brahma.

Om yang terbangun oleh ANG, UNG, MANG adalah lagu alam semesta, tetapi juga hukum alam semesta.

ANG, UNG, MANG, utpati, stithi, pralina atau lahir hidup mati adalah hukum alam semesta, yang terjadi setiap saat, yang tak terhindarkan oleh manusia. 

Baca Juga: 12 Link Twibbon Hari Dokter Nasional 2022, Cocok Diupload untuk Media Sosial 

Hindu memang mempunyai managemen waktu yang wajib untuk dicermati dan dipatuhi, karena managemen itu berpayung pada Bhuana Agung.

Ada hari di mana kurang tepat untuk menanam, berlayar, dan menikah, semua ada logikanya karena ajaran itu hadir dari kesadaran manusia kuno yang sangat taat akan ajaran kitab suci Veda.

Sehingga, paham terhadap alam semesta, serta kesadaran bahwa tidak ada mahluk di dunia yang terlepas dari hukum ruang dan waktu.*** 

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah