Angeun lada sendiri mirip dengan olahan soto daging atau empal yang banyak dijumpai di warung nasi uduk di Kota Serang.
Namun, yang membedakan adalah campuran daun walang yang beraroma kuat seperti serangga atau dikenal walang sangit serta menggunakan jeroan atau tetelan kerbau dan kambing.
Daun walang banyak tumbuh di wilayah Banten bagian selatan, dan menjadi salah satu tumbuhan andalan bagi masyarakat Pandeglang sebagai penambah rasa masakan.
Selain itu, daun walang juga biasa digunakan masyarakat suku Baduy untuk mengusir hama di persawahannya.
Kandungan minyak atsiri pada daun walang yang dibakar dipercaya dapat mengusir hama karena aroma walang yang kuat.***