Waspada, Kanker Payudara dan Serviks Ancam Wanita, di Indonesia Angkanya Tinggi

- 8 Februari 2023, 11:55 WIB
Ilustrasi kasus kanker yang beredar di media cetak.
Ilustrasi kasus kanker yang beredar di media cetak. /Pixabay/PDPics

KABAR BANTEN - Di Indonesia, banyak wanita yang terkena kanker leher rahim atau serviks, bahkan menjadi urutan nomor dua setelah kanker payudara.

Mengutip dari akun instagram resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia @kemenkes_ri, mencatat sepanjanga tahun 2022 terdapat sekitar 36.000 kasus kanker serviks di Indonesia.

Bahkan hampir separuhnya, pasien kanker serviks atau kanker leher rahim meninggal dunia karena terlambat melakukan pengobatan.

Baca Juga: Perokok wajib Tahu! 5 Cara Efektif Membersihkan Paru-paru

"Kanker serviks diawali dengan infeksi human papillomavirus yang terutama disebabkan oleh hubungan seksual," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Herbuwono dikutip dari unggahan video.

Infeksi pada leher rahim akan terus berlanjut tanpa menimbulkan gejala pada penderitanya, sampai terus menerus menyebabkan stadium yang lebih lanjut.

"Infeksi berlanjut sampai stadium lebih lanjut. Apabila tidak dilakukan deteksi dini, maka kondisi kanker serviks tidak mungkin terdeteksi," ujarnya.

Biasanya, kasus yang terjadi penderita kanker serviks atau leher rahim baru menyadari pada stadium lanjut karena tidak adanya gejala seperti penyakit umumnya.

"Sehingga hal itu memberi angka keberhasilan pengobatan yang kecil. Oleh karena itu, mari melakukan deteksi dini kanker serviks dengan melakukan pemeriksaan di fasilitas kesehatan, IVA test atau pap smear," ucapnya.

Kementerian Kesehatan juga menyebutkan, jika di Indonesia terdapat 396.914 kasus kanker baru pada tahun 2020 dengan sebagian besar pasien datang berobat pada stadium lanjut.

Kanker pada wanita didominasi oleh kanker payudara dan kanker leher rahim atau serviks, sedangkan kanker paru-paru dan kolorektal mendominasi pasien pria.

Baca Juga: Pria Indonesia Urutan ke-115 Rata-rata Tinggi Badan Dunia, Belanda Paling Jangkung

Padahal, apabila kanker yang ditemukan pada stadium lebih dini, pasien dengan kanker dapat berpotensi sembuh hingga 80 sampai 90 persen.

Saat ini, Pemerintah Indonesia sudah mulai melakukan langkah reflektif, dimulai dengan penyediaan alat pemeriksaan kanker hingga pemerataan penyebaran alat kesehatan untuk 514 kabupaten dan kota.

Termasuk memberikan beasiswa untuk para dokter umum dan spesialis kanker, meski pun saat ini upaya promotif di masyarakat juga sangat diperlukan.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @kemenkes_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x