Fakta dan Keunikan tentang Kehidupan Suku Anak Dalam di Jambi

- 30 April 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi terkait keunikan Suku Anak Dalam di Jambi Sumatra Selatan yang hidup di alam liar.
Ilustrasi terkait keunikan Suku Anak Dalam di Jambi Sumatra Selatan yang hidup di alam liar. /Tangkapan layar /YouTube Larasati Channel

KABAR BANTEN - Suku Anak Dalam merupakan masyarakat minoritas yang ada di Pulau Sumatera, tepat nya berada di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

 

Populasi Suku Anak Dalam diperkirakan berjumlah 200.000 jiwa.

Suku Anak Dalam ini termasuk suku kedalam masyarakat yang terasingkan di Indonesia.

Tempat tinggal Suku Anak Dalam yang berada di pedalaman yang minim interaksi dengan dunia luar meniadi alasan kenapa Suku Anak Dalam terasingkan.

Suku Anak Dalam terkenal dengan keteguhannya dalam mempertahankan cara hidup mereka yang prinitif dan tidak tergoyahkan dengan kemajuan zaman.

Asal-usul Suku Anak Dalam hingga saat ini belum ada bukti tertulis dari mana asal Suku Anak Dalam ini berasal.

Catatan Suku Anak Dalam hanya diperoleh dari tradisi lisan dan cerita dari masyarakat.

Menurut cerita yang beredar nenek moyang Suku Anak Dalam berasal dari Malausat, mereka melakukan pelarian ke hutan yang ada di air hitam di Taman Nasional Bukit 12.

Namun ada juga yang menyebutkan Suku Anak Dalam berasal dari Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi.

Terlepas dari sejarah asal-usul Suku Anak Dalam ini ternyata Suku Anak Dalam ini memiliki keunikan tersendiri dibandung Suku-Suku yang ada di Indonesia.

Berikut beberapa keunikan Suku Anak Dalam sebagaimana dikutip Kabar Banten dari youtube Larasati Channel.

1. Hidup Nomaden atau berpindah-pindah

Salah satu keunikan Suku Anak Dalam masih melakukan praktek nomaden atau hidup dengn cara berpindah-pindah tempat.

Praktik ini menjadi unik ditengah budaya membangun rumah sudah ada sejak puluhan ribu tahun lananya.

Meskipun Suku Anak Dalam terasing mereka lebih dekat dengan alam, alam liar menjadi tempat tinggal mereka, mulai dari tidur, mencari makan hingga bersenda gurau bersam keluarga, namun kebahagian mereka tidak selamanya.

Kini keberadaan Suku Anak Dalam semakin terancam dan mengenaskan.

Baca Juga: Seba Baduy, Tradisi Budaya Suku Baduy Kembali Digelar di Tahun 2023, Berikut Jadwal dan Acaranya

2. Sering dijukuki Suku Anak Kubu

Suku Anak dalam juga sering dijuki Suku Anak Kubu dan mereka juga sering dijuluki anak rimba.

Kebiasaan melangun atau berpindah-pindah punya alasan tersendiri bagi masyarakat Suku Anak Dalam, mereka biasa Melangun atau nomaden berpindah-pindah untuk mencari sumber pangan.

3. Mencari makan dengan cara berburu

Kebiasan Suku Anak Dalam mencari makan dengan cara berburu, selebihnya ia meramu.

Suku Anak Dalam biasa menggunakan tombak bermata besi parang hingga lenbing kayu.

Selain tumbuhan mereka biasa berburu ulat, kelelawar hingga jenis rusa.

Cara Suku Anak Dalam melakukan perburuan terkadang juga menggunakan jerat sebagai perangkatnya.

Saat sumber makanan telah habis Suku Anak Dalam akan bermigrasi mencari hutan yang masih banyak tersedia makanan.

Selain itu melangun akan dilakukan ketika salah satu anggota keluarga mereka ada yang meninggal.

Suku Anak Dalam menganggap meninggalnya seseorang akan mendatangkan kesialan.

Kedua kaki mereka dengan lincah menjelajah lebatnya hutan, uniknya mereka tidak pernah memakai alas kaki, hingga nampak telapak kaki mereka tebal dan keras.

Selain itu mereka melakukan melangun jika menemui ancaman dari pihak luar.

Pasalnya kini Suku Anak Dalam sering berhadapan dengan perusahaan kelapa sawit yang semakin hari semakin mengikid hutan adat mereka.

Hal inilah yang mengakibatkan Suku Anak Dalam kondisinya semakin mengenaskan, yang mulanya hutan terkenal dengan sumber daya yang melimpah kini saban hari tergantikan dengan perkebunan satu jenis tanaman.

Baca Juga: Tahu kah Kamu? 3 Bahasa Manusia Kuno yang Menjadi Misteri dan Belum Bisa Diterjemahkan Hingga Saat Ini

Sebagian besar Suku Anak Dalam menganut kepercayaan aninisme mereka mempercayai adanya roh nenek moyang yang menjadi pedoman.

Meski saat ini telah ada beberapa Suku Anak Dalam yang sudah berpindah kepada agama islam maupun kristen.

Itulah beberapa keunikan Suku Anak Dalam yang mendiami hutan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan, semoga informasi ini bermanfaat.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Larasati Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah