Network
KABAR BANTEN - Mungkin bagi Masyarakat yang tinggal di luar kota Bandung masih asing dengan kuliner unik bernama sate jando.
Banyak orang yang rela antre berjam-jam untuk mencoba lezatnya sate jando yang sedang populer di kota Bandung.
Bagi kamu penggemar sate dan secara kebetulan sedang berlibur di Kota Bandung, meski cicipi kuliner unik sate jando ini.
Penjual sate jando ini berlokasi tepatnya berada di belakang Gedung Sate Bandung.
Setiap harinya terutama hari libur, tempat ini selalu dipadati pembeli yang ingin mencoba kelezatan sate jando.
Biasanya pada hari Minggu pagi antrian pembeli sate jando ini sampai panjang karena sedang ramai-ramainya.
Mengapa kuliner unik sate jando ini banyak peminatnya, lantas apa yang membuatnya begitu istimewa?
Sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal YouTube Cerita Rasa, berikut sedikit informasi tentang kuliner unik legendaris sate jando.
Banyak masyarakat yang menyangka kalau pemberian nama sate jando dikaitkan dengan istilah janda, padahal itu salah besar.
Ternyata istilah sate jando di sini memiliki arti bahwa jando itu adalah bagian dalam dari payudara sapi.
Di tempat kuliner ini tidak hanya menawarkan sate jando saja, ada banyak pilihan menu lainnya juga, namun kuliner unik legendaris sate jando ini paling banyak diburu pembeli.
Konsep sederhana masih dipegang teguh dari warung sate jando ini, meskipun sudah dikenal sebagai salah satu kuliner unik legendaris.
Mungkin banyak orang yang mengira penjual sate jando ini berada di gedung restoran atau kedai yang luas, ternyata warung sate jando ini lokasinya berada di pinggir jalan persis di trotoar seperti pedagang kaki lima.
Baca Juga: Misteri Dibalik Pesugihan Kandang Bubrah
Ada beberapa versi dalam penyebutan istilah jando, ada yang menyebut jando adalah bagian tulang punuk sapi, ada juga yang mengatakan jika jando itu bagian payudara sapi.
Namun istilah sate jando yang dimaksud ini adalah payudara sapi, bukan bagian kulit akan tetapi daging bagian dalam dari payudara sapi.
Daging jando ini memang terlihat berwarna putih, tapi itu bukan lemak sehingga tidak habis meleleh saat dibakar.
Keberadaan penjual sate jando sudah ada sejak tahun 70-an, bahkan pelanggannya juga dari berbagai kalangan.
Dari yang pesan dan makan langsung di tempat hingga yang di bawa pulang, pelanggan harus rela antre karena tempat yang terbatas
Menurut keterangan dari penjual, pengambilan nama sate jando ini diambil dari sapi betina, jika dari sapi jantan maka jando akan lebih alot.
Selain itu bahan baku sate jando, yaitu jando nya di peroleh dari jagal sapi langganannya yang sudah lama menjual jando dan hanya terbatas mengilah bagian sapi ini, sehingga tidak ada stok jando.
Adapun masalah harga, sate jando ini per porsinya dihargai Rp24.000 yang terdiri dari 10 tusuk sate jando lengkap dengan bumbu kacang dan potongan lontong.
Untuk penyajiannya sate jando menggunakan daun pisang yang dibawahnya dialasi kertas pembungkus nasi, sehingga aromanya semakin lezat.
Meskipun sate jando berlokasi di Bandung, namun penjualnya adalah asli orang Klaten, Jawa Tengah.
Beliau adalah Ngatemi, nama sang penjual, sejak tahun1960 ia berjualan sate jando.
Alamat dari penjual sate jando berlokasi di belakang Gedung Sate Bandung, tepatnya di Jalan Diponegoro No.22, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung
Untuk jam operasionalnya sate jando legendaris ini buka setiap hari, dari pagi hingga malam.
Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu! Inilah Doa dan Cara Untuk Meredakan Tangisan Bayi Sawan
Pada hari Senin hingga Jumat, warung sate jando buka mulai pukul 08.30. sementara pada hari Sabtu dan Minggu sudah buka mulai pukul 07.00.
Untuk menghindari antrian panjang, sebaiknya pelanggan yang ingin berkunjung ke warung sate jando pada pukul 09.00-11.00 WIB yakni saat warung baru buka.
Itulah informasi tentang sate jando, kuliner unik legendaris yang sedang viral di Bandung, semoga informasi ini bermanfaat.***
