2. Penyakit infeksi yang berulang
Penyakit infeksi yang berulang dapat menyebabkan meningkatkan kebutuhan terhadap zat gizi, karena tubuh memerlukan energi tambahan untuk melawan kuman yang menyebabkan infeksi tubuh.
3. Asupan gizi yang tidak terpenuhi
Jika anak atau balita mengalami kekurangan asupan makanan dalam waktu yang lama, maka anak atau balita akan mengalami hambatan pertumbuhan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhannya.
4. Imunisasi yang tidak lengkap.
Baca Juga: Ade Rai Bongkar Rahasia Miliki Tulang Kuat dan Tetap Terlihat Muda Meski Sudah Berusia 52 Tahun
Imunisasi yang tidak lengkap pada anak atau balita akan menyebabkan anak atau balita rentan terkena penyakit infeksi seperti polio, tetanus, difteri dan lain-lain.
Stunting dapat terjadi sejak anak atau balita masih dalam kandungan, dimana proses terjadinya Stunting ini bersamaan dengan hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ vital lainnya Seperti otak, jantung, ginjal dan yang lainnya.
Sehingga Stunting pada anak atau balita bisa menyebabkan dampak negatif pada anak atau balita.
Beberapa dampak dari Stunting pada anak atau balita:
1. Postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa atau lebih pendek dibandingkan pada umumnya.