Fatmawati sendiri menjahit bendera besar tersebut di ruang makan dengan kondisi fisik hamil besar.
Ketika bendera merah putih yang ia jahit itu dikibarkan usai Proklamasi dibacakan, menangis lah Fatmawati.
"Berulang kali saya menumpahkan air mata di atas bendera merah putih yang sedang saya jahit itu," kenangnya.
Saat ini bendera merah putih yang dijahit Fatmawati itu di simpan rapi oleh pemerintah Indonesia di Arsip Nasional Indonesia.
6. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tidak ada artinya tanpa pemuda ini
Wikana adalah seorang pemuda yang bekerja sebagai juru bicara, beliau juga yang menculik para tokoh kemerdekaan Soekarno dan Hatta untuk kemudian diasingkan di Rengasdengklok.
Tanpa adanya keberanian dari sodok Wikana, rasanya kemerdekaan Indonesia mungkin saja diundur atau bahkan tidak pernah terjadi saat itu.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Pondok Pesantren Modern di Serang Banten
7. Proklamasi Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dilakukan pada bulan Ramadhan
Tanggal 17 Agustus 1945 dipilih sebagai hari pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, ternyata bukanlah tanpa alasan ada makna mendalam dari tanggal tersebut.