Network
KABAR BANTEN - Lebih dari 60 persen dari 55 juta orang diketahui menderita demensia di seluruh dunia, di antaranya berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Penyakit demensia ini juga diakibatkan oleh berbagai penyakit dan cedera yang mempengaruhi otak.
Selain itu, saat ini demensia merupakan penyakit yang menjadi salah satu penyebab utama kecatatan dan ketergantungan di antara orang lanjut usia (lansia) secara global.
Baca Juga: Mendengarkan Musik Dapat Menyembuhkan Demensia dan Alzheimer? Simak Penjelasannya
Meski begitu, masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu penyakit demensia yang kerap diderita lansia.
Pengertian Demensia
Dikutip dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta, demensia merupakan istilah untuk penyakit yang mempengaruhi daya ingat, pikir, dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
Penyakit ini akan semakin buruk dari waktu ke waktu terutama mempengaruhi para lanjut usia. Meski begitu, tidak setiap orang lanjut usia akan mendapatkannya seiring bertambanya usia.
Lebih lanjut, demensia merupakan sindrom yang bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit yang dari waktu ke waktu merusak sel-sel saraf dan otak.
Hal tersebut biasanya akan menjadi penyebab menurunya fungsi kognitif yaitu kemampuan untuk memproses pemikiran melebihi konsekuensi biologis yang biasa terjadi dalam proses penuaan.
Selain itu, penurunan fungsi kognitif juga umumnya didahului dengan perubahan suasana hati, emosi, perilaku, atau motivasi.
Sayangnya, belum banyak orang yang sadar dan mengetahui pemahaman tentang demensia yang akhirnya memunculkan stigmatisasi dan menjadi penyebab hambatan dalam diagnosis dan perawatan.
Gejala Demensia
Sementara itu, terdapat beberapa tanda gejala awal penyakit demensia yang wajib diketahui, yaitu:
1. Lupa akan hal-hal atau kejadian baru-baru ini
2. Kehilangan atau salah meletakkan barang
3. Tersesat saat berjalan atau mengemudi
4. Menjadi bingung, bahkan di tempat-tempat yang akrab dikunjungi
5. Kehilangan jejak waktu
6. Kesulitan memecahkan masalah atau membuat keputusan
7. Mengalami masalah saat mengikuti percakapan atau kesulitan menemukan kata-kata
8. Kesulitan melakukan tugas-tugas akrab dilakukan
Salah menilai jarak ke objek secara visual.
9. Perubahan umum dalam suasana hati dan perilaku yang meliputi:
- Merasa cemas, sedih, atau marah karena kehilangan ingatan
- Perubahan kepribadian
- Perilaku yang tidak pantas
- Menarik diri dari pekerjaan atau kegiatan sosial
- Kurang tertarik pada emosi orang lain.
Baca Juga: Tiga Penyakit Ini Meningkat di Kabupaten Serang, Akibat Cuaca dan Kekeringan
Orang yang mengalami penyakit demensia mungkin tidak bisa mengenali kebali anggota keluarga atau teman, kesulitan bergerak, kehilangan kendali atas kandung kemih, megalami kesulitan makan, minum, dan mengalami perubahan perilaku seperti agresif.
Demikian informasi terkait pengertian dari penyakit demensia yang kerap dialami lansia.***
