Network
KABAR BANTEN - Diabetes adalah suatu kondisi kronis yang memengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi sumber energi. Ketika kita makan, makanan dipecah menjadi glukosa dan dilepaskan ke aliran darah.
Kenaikan gula darah ini mengaktifkan pankreas untuk melepaskan insulin, yang bertindak seperti kunci yang membuka sel-sel tubuh untuk menerima glukosa dan menggunakannya sebagai energi.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com melalui laman klikdokter bahwa Kunyit memiliki senyawa antioksidan yang disebut dengan kurkumin. Senyawa kurkumin disebut memiliki sifat antiperadangan. Tak hanya itu, kunyit disebut-sebut memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, termasuk untuk mengobati diabetes.
Pasien diabetes menghadapi masalah karena tubuh mereka tidak memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakannya dengan efektif. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar gula darah yang berpotensi membawa dampak serius bagi kesehatan, termasuk penyakit jantung, masalah penglihatan, dan kerusakan ginjal.
Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, perubahan gaya hidup, diet sehat, dan aktivitas fisik dapat sangat membantu, selain dari perawatan medis yang ditentukan oleh dokter.
Kunyit adalah bahan makanan yang dapat menjadi tambahan berguna dalam mengelola dan mencegah diabetes. Berikut ini adalah 5 manfaat kunyit untuk pasien diabetes:
1. Mengurangi Peradangan
Peradangan atau inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap ancaman seperti infeksi atau cedera. Namun, peradangan berlebihan dapat berdampak buruk pada pasien diabetes. Kunyit, yang mengandung senyawa kurkumin, memiliki potensi untuk mengurangi pelepasan sitokin pro-peradangan yang memicu peradangan dalam tubuh.
2. Menangani Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah tantangan umum bagi pasien diabetes, terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh tinggi. Kunyit, berkat kandungan kurkuminnya, dapat membantu menghambat faktor-faktor yang terkait dengan hiperglikemia, termasuk MCP-1, IL-6, HbA1c, dan TNF-α. Ini juga dapat membantu mengurangi peroksidasi lipid dalam tubuh, yang dapat berkontribusi pada tingginya biomarker hiperglikemia.
