Sedangkan bangsa pribumi identik dengan hidung mancung ke dalam atau pesek dan memiliki kulit gelap atau hitam.
Maka sebutan Yahudi Pesek ini merujuk pada orang-orang Indonesia, khususnya buzzer yang dibayar untuk membela kepentingan Yahudi.
Caranya dengan memframing perang Israel dan Palestina sebagai perang melawan teroris, hal itu memposisikan Hamas sebagai organisasi teroris dan Israel adalah korban serangan terorisme.
Para influencer dan buzzer sangat mungkin tidak memiliki referensi yang cukup mengenai konflik antara Israel dan Palestina.
Yahudi pesek merupakan istilah yang dituliskan oleh KH. Luthfi Bashori pada akun beliau dan diramaikan oleh para influencer sekaligus pengguna Twitter.
Salah satunya yang ikut meretweet adalah mantan Menteri BUMN yakni Muhammad Said Didu, yang kemudian ramai diperbincangkan publik saat eskalasi konflik antara Palestina dan Zionis Israel sedang naik hingga trending.
Yahudi pesek yang dimaksud adalah orang non Yahudi khususnya warga Indonesia yang dengan banyak menyudutkan perjuangan Palestina atas penjajahan zionis Israel.
Pada umumnya Yahudi Pesek ini menyudutkan para pejuang Hamas yang diketahui memberikan perlawanan terhadap zionis Israel.
Sebagian dari Yahudi Pesek itu mengatakan bahwa Hamas dibiayai oleh Wahabi, sebagian lagi mempertanyakan dari mana dana yang diperoleh Hamas tersebut.