Tidak hanya pecahan guci “Ladanium 5”, para pakar juga menemukan enam kendi besar lainnya saat melakukan ekskavasi atau penggalian benda-benda kuno pada tahun 2012 di Ophel, Jerusalem, Israel.
Para pakar menduga bahwa pecahan-pecahan kendi tersebut berasal dari abad ke-10 Sebelum Masehi (SM).
Dalam laporannya, peneliti menilai bahwa kendi-kendi tersebut menunjukkan “hubungan yang nyata” antara Raja Sulaiman dan Kerajaan Sheba.
Menurut laporan itu, Kerajaan Sheba memiliki peran penting dalam menanam tanaman yang dibutuhkan untuk membuat parfum dan dupa.
Sedangkan pada saat yang bersamaan, Kerajaan Sulaiman menguasai jalur perdagangan yang melewati padang pasir Negev menuju pelabuhan Mediterania, yaitu tempat barang-barang dikirim keluar.
“Menafsirkan tulisan di tempayan ini mengajarkan kita bukan hanya tentang keberadaan seorang penutur Sabaean di Israel pada zaman Raja Sulaiman, tetapi juga tentang sistem hubungan geopolitik di kawasan ini pada masa itu,” ujar Daniel Vainstub.***