Bagaimana Vape Membuat Anak Muda Rentan Terhadap Stres Kronis?

- 17 Desember 2023, 17:18 WIB
Ilustrasi vape atau rokok elektrik.
Ilustrasi vape atau rokok elektrik. /pixabay.com/AND-ONE

KABAR BANTEN - Vape atau rokok elektrik adalah alat yang mengubah cairan berbasis nikotin menjadi uap yang dapat dihirup oleh penggunanya. Vape diklaim sebagai alternatif yang lebih aman dan sehat daripada rokok konvensional, karena tidak menghasilkan asap dan tar yang berbahaya bagi paru-paru.

Dikutip kabar banten melalui berbagai sumber, apakah vape benar-benar tidak memiliki efek samping? Apa dampaknya bagi kesehatan mental dan kualitas hidup generasi muda yang gemar menggunakannya?

Vape dan Stres Kronis

Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan atau tantangan yang dihadapi seseorang. Stres dapat bersifat positif, jika membantu seseorang untuk beradaptasi dan berkembang. Namun, stres juga dapat bersifat negatif, jika berlangsung terus-menerus dan melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan stres kronis, yaitu kondisi di mana seseorang merasa tegang, cemas, depresi, atau putus asa secara terus-menerus.

Stres kronis dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Stres kronis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, asma, dan infeksi. Stres kronis juga dapat memicu gangguan kecemasan, depresi, insomnia, dan penyalahgunaan zat. Stres kronis dapat mengurangi kualitas hidup seseorang, yaitu tingkat kepuasan dan kesejahteraan yang dirasakan seseorang terhadap berbagai aspek hidupnya, seperti kesehatan, hubungan, pekerjaan, dan lingkungan.

Sebuah studi yang dipresentasikan dalam European Respiratory Society International Congress di Milan, Italia, pada September 2023, menemukan bahwa anak muda yang menggunakan vape dua kali lebih mungkin mengalami stres kronis, dibandingkan dengan yang tidak menggunakan vape. Studi ini menggunakan data dari Survei Tindakan Kesehatan Kanada, yang melibatkan 905 peserta berusia 15-30 tahun. Dari jumlah tersebut, 115 orang (12,7 persen) mengaku sebagai pengguna vape.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa pengguna vape muda cenderung lebih aktif secara fisik, tetapi juga lebih sering melaporkan merasakan stres yang ekstrem. Selain itu, pengguna vape muda memiliki kualitas hidup yang lebih rendah, meskipun memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami tanda-tanda penurunan kesehatan, seperti tekanan darah tinggi. Hal ini mungkin karena mereka memiliki kesehatan fisik yang baik secara keseluruhan, tetapi juga mengalami masalah kesehatan mental yang tidak terdeteksi.

Dr. Teresa To, seorang ilmuwan senior di The Hospital for Sick Children (SickKids) yang juga menjadi peneliti dalam studi ini, menjelaskan bahwa stres kronis dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Ia menekankan pentingnya memberikan dukungan sejak dini kepada anak muda yang mengalami stres kronis, agar mereka tidak beralih ke mekanisme koping yang tidak sehat, seperti vaping atau merokok. Ia juga menegaskan bahwa vaping bukanlah cara yang efektif untuk mengatasi stres, sebaliknya, stres dan kecemasan bisa memicu dorongan untuk menggunakan vape, yang membuat sulit bagi pengguna untuk berhenti.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hubungan antara Vape dan Stres Kronis

Peneliti dalam studi ini mempertimbangkan beberapa faktor yang diketahui memengaruhi tingkat stres, seperti pendapatan, konsumsi alkohol, dan masalah kesehatan seperti asma dan diabetes. Namun, mereka tidak menemukan penjelasan pasti mengapa anak muda yang menggunakan vape cenderung lebih aktif secara fisik. Mereka menduga bahwa hal ini mungkin karena mereka mencoba mengendalikan berat badan dengan berolahraga dan percaya bahwa vaping dapat membantu dalam hal ini.

Selain itu, peneliti juga tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan anak muda mulai menggunakan vape. Beberapa kemungkinan alasan adalah:
- Rasa penasaran dan ingin mencoba sesuatu yang baru dan populer di kalangan teman-teman sebaya.
- Pengaruh iklan dan media sosial yang menampilkan vape sebagai produk yang keren, modern, dan bergaya.
- Keinginan untuk mengurangi atau berhenti merokok rokok konvensional, dengan beralih ke vape yang dianggap lebih aman dan sehat.
- Keinginan untuk mengekspresikan diri dan identitas, dengan memilih berbagai rasa dan aroma vape yang tersedia.
- Keinginan untuk mengatasi stres, kecemasan, atau depresi, dengan menggunakan vape sebagai sarana relaksasi dan hiburan.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x