Network
Dahulu masyar Aceh menggunakan daun ganja untuk penyedap makanan, seperti Kuah Beulangong atau gulai daging khas Aceh, Kari Bebek, Bubur Janji dan yang lainnya
Selain itu daun ganja juga suka dicampurkan pada secangkir kopi yang meraka yakini dapat menambah stamina tubuh.
Di Aceh sendiri daun ganja ini diabadikan dalam bab pengobatan di dimanuskrip kitab kerajaan Aceh yang bernama Tajul Muluk.
Pada kitab tersebut tertulis bahwa daun ganja bisa dijadikan obat untuk penyakit diabetes.
3. Perempuan Aceh dengan mahar termahal kedua
Wanita Aceh dikenal memiliki mahar termahal karena kecantikan parasnya, sebagian besar perempuan Aceh berasal dari perpaduan banyak ras di dunia seperti etnis Tionghoa, India, Eropa hingga Arab.
Diketahui bahwa mahar di Aceh dihitung dalam satuan mayam emas, dimana satu mayam emas ini setara dengan 3,33 gram emas murni 24 karat.
Jika dikonversikan dengan harga jual emas saat ini sebesar Rp 550 ribu per gramnya, itu berarti satu mayam emas setara dengan Rp. 1.831.000.
Mahar wanita Aceh bekisar antara 5 hingga 50 mayam emas, bila pihak perempuan meminta 20 mayam emas, itu arti ya pihak laki-laki harus membayar uang sekitar Rp. 36.000.000.
Baca Juga: Inilah Fakta Unik Pura Gunung Kawi yang Merupakan Tempat Paling Keramat di Bali
