10 Nubuat atau Ramalan Syiah Kuala Tentang Tanah Aceh yang Jadi Kenyataan Sekarang

- 31 Januari 2024, 11:30 WIB
Ilustrasi terkait Nubuat atau ramalan Syiah Kuala atau Syekh Kuala tentang tanah Aceh yang sekarang jadi kenyataan.
Ilustrasi terkait Nubuat atau ramalan Syiah Kuala atau Syekh Kuala tentang tanah Aceh yang sekarang jadi kenyataan. /Tangkapan layar/YouTube Jazirah Ilmu

KABAR BANTEN - Mungkin kita sering mendengar tentang ramalan-ramalan yang dikemudian hari menjadi kenyataan yang datang dari seorang raja yang bernama Jayabaya, tapi kali ini kita tidak membahas tentang ramalan Jayabaya.

Ada hal yang jauh lebih menarik, pada jaman dahulu kala di tanah Aceh ada seorang alim ulama terkenal yang menuliskan Nubuat atau ramalan-ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa depan beliau bernama Aminuddin Abdul Rauf bin Ali Al-Jawi Tsumal Fansuri As-Singkili atau biasa dikenal dengan nama Syiah Kuala sebutan gelarnya di Aceh terkenal dengan nama Tengku Syiah Kuala.

Kata Syiah disini bukan berarti dia beragama Syi'ah tapi itu sama artinya dengan Syekh.

Baca Juga: Inilah Amalan Doa Pada Hari Jumat yang Dipanjatkan Fatimah Az Zahra

Syiah Kuala atau Syekh Kuala lahir di Singkil pada tahun 1615 Masehi dan meninggal dunia di Kecamatan Syiah Kuala tahun 1693 yang saat itu beliau berusia 73 tahun.

Syekh Kuala waktu termasuk salah satu tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara khususnya di daerah Aceh.

Syiah Kuala atau Syekh Kuala juga merupakan sosok yang dihormati oleh warga Aceh sampai namanya di Abadikan menjadi nama di perguruan tinggi Aceh yaitu Universitas Syiah Kuala.

Yang membuat namanya terkenal di seantero Nusantara adalah ramalan-ramalan Syiah Kuala mengenai peristiwa masa depan.

Tapi sebenarnya kurang tepat kalau disebut ramalan karena datang dari seorang alim ulama, mungkin lebih tepat disebut Ilham Bashirah.

Nubuat tentang peristiwa masa depan ditulis oleh Syiah Kuala dengan menggunakan huruf Arab kuno pada abad ke16 yang katanya dari kitab Mandiatul Badiyah.

Inilah Penglihatan atau ramalan atau Nubuat atau pirasat Syiah Kuala atau Syekh Kuala dinukilkan berikut sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Jazirah Ilmu:

Nubuat 1
Bahwa dalam tahun 1320 Hijriah Aceh akan dikalahkan oleh kerajaan BA yang datang dari pihak barat.

Tahun 1312 Hijrah itu berarti tahun 1903 Masehi, dan belakangan kerajaan BA diartikan sebagai Belanda.

Nubuat 2
Bahwa beberapa lama kemudian lebih kurang 45 musim kerajaan BA dikalahkan oleh kerajaan JIM yang datang dari matahari terbit tidak ada hitungan yang jelas mengenai 45 musim itu jumlahnya berapa tahun tapi kerajaan JIM yang datang dari matahari terbit ini belakangan diartikan sebagai Jepang .

Nubuat 3
Bahwa lebih kurang empat musim menguasai Aceh oleh kerajaan JIM tiba-tiba ia keluar dengan sekedip mata karena dikalahkan oleh Peraja Gajah dan Peraja Singa dan Peraja sebagainya.

Nubuat 4
Setelah kerajaan JIM keluar maka negeri Aceh dan negeri dibawah angin lainnya atau atas usaha isi negeri itu akan berdiri satu kerajaan yang menaklukkan negeri Aceh dan negeri dibawah angin lainnya.

Nama kerajaan itu berawal dari huruf Alif dan berakhir dengan huruf Jim.

Baca Juga: Inilah Amalan Penghapus Dosa Menurut Syekh Nawawi Al Bantani Dalam Kitab Nihayatuz Zain

Nubuat 5
Kerajaan itu akan berdiri sampai kuat akan tetapi negerinya penuh huru hara dan banyak pertumpahan darah, rakyat banyak melakukan kemadhorotan dan kehidupan mereka susah, perdagangan mahal, pakaian dan makanan mahal, yang pandai malah tutup mulut orang besar banyak yang berdusta.

Semua rakyat berpaling muka pada pembesar-pembesar itu, perampasan terjadi di tiap-tiap simpang tidak bersenjata dan banyak orang pada waktu itu.

Sangat suka pada merah dan kuning dan menanti yang tidak mengaku Allah dan bermusuh dengan agama yang ada diatas bumi ini.

Nubuat 6
Bahwa pada waktu itu umat Islam banyak tersesat karena kurang ilmu, kurang amal, lemah iman dan banyak dosa.

Ketika itu banyak umat Islam meninggalkan Mazhab yang lama dan membuat Mazhab baru dan itulah tanda huru hara dan kutuk serta bala.

Nubuat 7
Manusia pada waktu itu banyak membuang adat istiadat sendiri dan memakai ada istiadat orang lain.

Pada masa itulah manusia banyak meninggalkan syariat Nabi Muhammad SAW.

Pada waktu itulah orang negeri banyak mengikut huruf enam dan ada juga yang suka kepada huruf harus FA, Kaf dan Jim.

Mereka itu tidak mengakui adanya tuhan Robal alamin.

Nubuat 8
Bahwa nanti akan datang pada suatu masa rakyat akan bangkit dengan amarahnya seperti api berharap bermaksud membela negeri, dan bermaksud hendak melepaskan diri dari kuning dan merah dan sebagainya akan tetapi kelakuan nya beragam macam.

Dan akhirnya yang mengalahkan kuning dan merah itulah yang menang.

Yakni golongan yang tidak suka kepada pekerjaan atau perbuatan yang salah serta kokohnya ajaran Islam.

Negeri aman damai adil makmur seperti dahulu kala yakni akan menang orang-orang yang beriman.

Nubuat 9
Pada tahun 1440 Hijriah atau tahun 2019 Masehi akan dipimpin oleh pemimpin yang adil dan bijaksana, yang akan membawa kemakmuran negeri serta mengembalikan martabat agama.

Baca Juga: Benarkah Jawaban Solat Istikharah Melalui Mimpi? Begini Jawaban Buya Yahya

Nubuat 10
Bahwa lebih kurang dalam tahun 1260 Hijriah Aceh akan ditimpa dengan bala bencana.

Mungkin jika diartikan secara keseluruhan dari Nubuat-nubuat tersebut, peristiwa bencana besar pada tahun 1260 Hijriah dihubungkan dengan peristiwa bencana alam seperti gempa dan sunami.

Selanjutnya pada tahun1873 dimulai perang dengan penjajah Belanda serta kemasukan penjajah Jepang dalam waktu singkat yang berakhir dengan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Namun bencana perang saudara masih dialami oleh masyarakat Aceh.

Dalam peristiwa revolusi sosial maupun pemberontakan DI TII, dilanjutkan dengan GAM dan bencana sunami tahun 2004.

Maka sejak tahun 2005 masyarakat Aceh mulai menjalankan kehidupan normal dan otonomi khusus serta diadakannya perjanjian damai antara GAM dan pemerintah republik Indonesia.

Perdamaian ternyata belum dapat membawa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Aceh.

Dan dibawah kekuasaan kuning dan merah negara bangsa yang telah bersepakat itu mulai terancam kedaulatan dan masa depannya.

Kini kita sedang memasuki era yang disebut dalam point ke 8 dan 9.

Perjuangan untuk mengalahkan kuning dan merah sebagai jalan untuk kemenangan umat Islam, dan sejak orde baru rezim kuning atau Golkar berkuasa dan dialam reformasi muncul merah atau PDIP yang berkoalisi melahirkan pemerintahan yang ditenggarai disponsori oleh kuning atau cina, maka umat Islam harus mengalahkan kuning dan merah jika ingin menegakan Islam di Indonesia.

Tentang ramalan atau pirasat Tengku Syiah Kuala atau Syekh Kuala diatas kebenarannya sebagian telah dibuktikan oleh sejarah.

Selanjutnya kita serahkan kepada Allah SWT yang maha mengetahui tapi yang menjadi catatan adalah keabsahan kitab Mandiatul Badiyah ini dikritisi oleh peneliti sejarah.

Menurut Haikal Afifa Syiah Kuala atau Syekh Kuala tak pernah menulis kitab seperti itu jadi dari pertemuan nya dengan beberapa penggiat sejarah di Aceh tidak ditemukan karya Syiah Kuala atau Syekh Kuala bernama Mandiatul Badiyah.

Akan tetapi Haikal tak menyangsikan keberadaan lembaran yang menyebutkan 10 Nubuat atau ramalan tersebut.

Baca Juga: Doa Pelunas Utang, Amalkan Setiap Hari Bisa Bikin Hati Tenang

Konon lembaran manuskrip diklaim sebagai bagian dari kitab Mandiatul Badiyah dan bertebaran di internet saat ini adalah foto milik kolektor milik Tarmizi Ahami dan itu adalah lembaran kitab Mirotul Thulan karya agung Syiah Kuala atau Syekh Kuala yang membahas perkara hakim dan kepemimpinan di masa Sultan Tanah Tajul Alam.

Dijelaskan pula oleh Haikal, jika kitab hadis yang mendekati kitab Mandiatul Badiyah adalah Mawaiz Al Badiyah.

Itulah informasi tentang ramalan-ramalan atau pirasat Syiah Kuala atau Syekh Kuala yang terbukti dimasa sekarang, pirasat atau ramalan itu ditulis dalam kitab Mandiatul Badiyah, wawllahu alam, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Jazirah Ilmu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah