Siapa Sebenarnya dr. Elwizan Aminudin? Dokter Gadungan yang dikenal dari Dunia Sepak Bola Indonesia

- 1 Februari 2024, 07:15 WIB
Sosok dr. Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang memeriksa tim sepak bola Indonesia.
Sosok dr. Elwizan Aminudin, dokter gadungan yang memeriksa tim sepak bola Indonesia. /Tangkapan layar dokumentasi PSS Sleman/

KABAR BANTEN - Di tengah harunya prestasi sepak bola Indonesia di kancah Asia, terungkap skandal besar yang melibatkan seorang dokter gadungan yang pernah menangani tim-tim ternama seperti PSS Sleman dan Timnas Indonesia kelompok umur, U-16 dan U-19.

Dr. Elwizan Aminudin atau yang biasa disapa dokter Amin, mengakui dirinya telah memalsukan identitas sebagai seorang dokter yang sah, menggiringnya ke berbagai klub sepak bola ternama di Indonesia.

Banyak orang bertanya-tanya, siapakah dokter gadungan ini? Bagaimana dan apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Elwizan Aminudin bisa menjadi dokter bagi tim sepak bola Indonesia?

Baca Juga: Hasil Indonesia Master 2024: Indonesia Raih 1 Gelar Juara, China 3 Gelar, Denmark 1 Gelar, Berikut Daftarnya

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, dr. Elwizan adalah seorang dokter gadungan berusia 42 tahun.

Iaterbukti telah memasuki dunia sepak bola Indonesia dengan menyamar sebagai seorang tenaga medis yang berkualifikasi tinggi.

Pernah menangani klub-klub seperti PSS Sleman, Barito Putera, Bali United, hingga timnas U-19, Elwizan memanfaatkan ketidaktahuan manajemen klub terhadap keabsahannya.

Gaji yang diterima oleh dokter gadungan ini juga tidak main-main. Awalnya, sebagai dokter tim PSS Sleman, Elwizan menerima gaji sekitar Rp 15 juta per bulan.

Namun, dengan keberhasilannya "mengelabui" manajemen klub, gajinya meningkat drastis menjadi Rp 25 juta per bulan.

Total kerugian yang dialami PSS Sleman akibat skandal ini mencapai Rp 245 juta, termasuk gaji dan bonus yang diterima oleh sang dokter palsu.

Berbekal ijazah palsu yang berhasil diedit, Elwizan berhasil memasuki beberapa klub sepak bola besar di Indonesia.

Jejak kariernya yang palsu melibatkan klub-klub seperti Barito Putera, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, Kalteng Putra, dan PSS Sleman. Timnas U-19 pun menjadi korban dari kedoknya sebagai dokter terlatih.

Elwizan mengakui bahwa sebelum menjadi dokter gadungan, ia adalah seorang kondektur bus.

Namun, dengan bermodalkan koneksi internet dan kepiawaian dalam mengedit dokumen, ia berhasil membuat ijazah palsu yang meyakinkan.

Dokumen tersebut kemudian digunakan untuk mengelabui manajemen klub dan federasi sepak bola.

Skandal ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan para pemain yang pernah ditanganinya.

Selain itu, citra sepak bola Indonesia juga tercoreng oleh praktik curang ini, mempertanyakan validitas dan keamanan para tenaga medis yang terlibat di dalamnya.

Pihak kepolisian telah menangkap dokter gadungan ini setelah adanya laporan dari seorang kardiolog.

Elwizan Aminudin akan dihadapkan pada tindakan hukum yang sesuai dengan perbuatannya.

Sementara itu, klub-klub yang terlibat dalam skandal ini sedang berusaha merekonstruksi dan memperkuat protokol perekrutan tenaga medis agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Film Seputar Tamu tak Diundang, Ngeri Tapi Seru

Demikian profil dan kronologi skandal dr. Elwizan Aminudin. Skandal dokter gadungan ini menjadi pelajaran bagi dunia sepak bola Indonesia untuk lebih ketat dalam melakukan validasi identitas dan kualifikasi tenaga medis yang terlibat.

Keamanan dan kesehatan atlet menjadi prioritas, dan langkah-langkah preventif perlu diterapkan agar integritas olahraga nasional tetap terjaga.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah