Dulu Populer, 7 Sosial Media Ini Sekarang Hanya Tinggal Nama

- 11 Maret 2024, 07:45 WIB
Ilustrasi media sosial yang populer namun kini hanya tinggal nama.
Ilustrasi media sosial yang populer namun kini hanya tinggal nama. /Freepik/iftikar alam/

KABAR BANTEN - Pada era keemasannya, beberapa media sosial sukses merajai pasar dan menjadi bagian integral dari kehidupan digital penggunanya.

Namun, tak semua cerita berakhir bahagia. Beberapa di antaranya, yang dulu populer, sekarang hanya tinggal nama.

Mari kita telaah perjalanan dan nasib tujuh media sosial yang mengalami nasib berbeda-beda.

Baca Juga: Google Akan Segera Menghapus Gmail dan Google Photos, Bagaimana Cara Melindungi Datanya?

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, berikut adalah tujuh media sosial yang populer di era 2000an namun kini meredup dan bahkan tutup.

1. Friendster

Berdiri pada tahun 2002, aplikasi pencari teman ini harus tutup di tahun 2015.

Pada masa puncaknya di 2000-an, Friendster menjadi fenomena dengan 115 juta pengguna pada 2008.

Sayangnya, kehilangan popularitas dan ketidakmampuan bersaing dengan MySpace dan Facebook membuat Friendster harus menutup layanannya.

2. Myspace

Berdiri pada tahun 2005, MySpace harus berlapang dada sebab tutup di tahun 2015.

Myspace, yang menjadi penyebab tutupnya Friendster, mengalami nasib serupa.

Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kehilangan daya saing dengan Facebook membuat Myspace mengakhiri layanannya.

3. Yahoo! Messenger

Berdiri pada tahun 1998, Yahoo! Messenger yang merupakan pionir pesan instan daring resmi menutup layanan pada tahun 2018, setelah 20 tahun beroperasi.

Kekalahannya dalam persaingan dengan WhatsApp, Facebook Messenger, dan Snapchat menjadi alasan utama penutupan layanan ini.

4. Blackberry Messenger (BBM)

Berdiri pada tahun 2005 dan tutup di tahun 2019, kejayaan Blackberry Messenger redup karena persaingan dengan Android dan iPhone.

Pengguna berpindah ke platform lain seperti WhatsApp dan Line yang menawarkan fitur yang lebih canggih.

5. Google+

Berdiri pada tahun 2011, Google+ menutup layanannya pada 2019.

Meskipun dikembangkan oleh Google, Google+ harus ditutup karena sulitnya mempertahankan minat pengguna.

Kesulitan untuk bersaing dengan platform lain juga menjadi faktor penutupan Google+.

6. Vine

Berdiri pada 2013 dan tutup pada 2017, Vine merupakan media sosial mirip TikTok namun perjalanannya tidak bertahan lama.

Pengguna beralih ke platform lain seperti Instagram, Snapchat, dan YouTube, yang menawarkan fitur lebih lengkap.

7. Path

Berdiri pada tahun 2010, Path, yang awalnya digunakan untuk berbagi update lokasi, foto, dan status, harus menutup karena kehilangan minat pengguna di tahun 2018.

Upaya untuk menyajikan fitur serupa dengan media sosial lain tidak berhasil mempertahankan popularitasnya.

Itulah tujuh media sosial yang sempat populer namun kini sudah redup bahkan menutup layanannya.

Menarik untuk dicatat bahwa dari 276,4 juta penduduk Indonesia, sebanyak 167 juta atau 60,4% di antaranya adalah pengguna aktif media sosial.

Berikut adalah media sosial yang paling sering digunakan di Indonesia:

1. WhatsApp: 92,1%
2. Instagram: 86,5%
3. Facebook: 83,8%
4. TikTok: 70,8%
5. Telegram: 64,3%

Perjalanan yang dilalui oleh media sosial ini menjadi contoh nyata betapa cepatnya tren dan preferensi pengguna dapat berubah.

Baca Juga: Cara Efektif Mengatasi Iklan di Perangkat Android Anda

Seiring kemajuan teknologi dan munculnya inovasi baru, media sosial yang dulu populer harus merelakan tempatnya kepada yang lebih modern.

Dalam dinamika ini, penting bagi platform media sosial untuk terus beradaptasi demi mempertahankan minat dan kepercayaan penggunanya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah