Perempuan ini memiliki bisnis toko online yang penghasilannya cukup besar untuk menghidupi keluarga kecil mereka.
Pada mulanya meskipun dia sering mendapatkan kekerasan dari suaminya, tapi perempuan ini berusaha bertahan demi anak laki-laki sematawayangnya.
Sampai suatu hari perempuan ini memergoki suaminya memukul anaknya, karena anaknya rewel.
Menyaksikan buah hatinya disakiti suaminya, perempuan ini tidak terima, dia berpikir lebih baik dia menjadi single parent daripada anaknya jadi sasaran pukul suaminya.
Sejak bercerai dan menjadi orang tua tunggal, kondisi ekonomi perempuan ini sempat mengalami naik turun.
Secara kebetulan juga beberapa bulan sebelum memutuskan untuk bercerai dari suaminya, omset toko onlinenya sedang menurun drastis.
Namun, perempuan ini bertekad bahwa dia harus bertahan dan tidak boleh menyerah demi menghidupi anak sematawayangnya yang saat itu berusia 8 tahun.
Beruntung, selama perempuan ini menjalani usaha dia selalu jujur, dia juga selalu amanah dalam menjalankan bisnisnya.
Melalui bisnis online tersebut perempuan ini jadi banyak teman dan mereka saling membantu disaat sedang kesulitan.
Jadi, selama mengalami masa sulit perempuan ini masih bisa memberi makan dan menyekolahkan anaknya.