Jamaah Dibatasi dan Diawasi, Keamanan Kota Mekkah Diperketat, Begini Aturan Ibadah Haji di Masa Pandemi

15 Juli 2021, 05:30 WIB
Pemimpin Pasukan Keamanan mengadakan konferensi pers kedua. /Tangkapan layar arabnews.com

KABAR BANTEN - Keamanan Kota Mekkah diperketat selama pelaksanaan haji 2021, untuk mencegah orang-orang yang tidak berwenang masuk ke kota tersebut.

Bukan hanya keamanan Kota Mekkah diperketat, namun juga tempat-tempat suci di sekitar akan diperketat selama pelaksanaan haji 2021.

Selama pelaksanaan haji 2021, keamanan Kota Mekkah diperketat, sehingga jamaah haji tidak akan diizinkan berjalan kaki dari Masjidil Haram ke Arafah, atau antara Arafat, Muzdalifah dan Mina.

Baca Juga: Beredar Laporan Keuangan Dana Haji, Tertera Aset tidak Lancar Membengkak, Netizen : Katanya Aman?

Para jamaah atau peziarah, dapat berpindah antar lokasi, dengan bus yang disediakan untuk tujuan tersebut.

“Bus-bus ini ada empat warna,” kata Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayor Jenderal Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan, dikutip dari narabnews.com, pada Rabu, 14 Juli 2021.

Setiap warna, mengacu pada area tertentu di dalam situs suci. Jemaah haji diharapkan untuk mematuhi instruksi tersebut.

Selama pelaksanaan haji 2021, semua pintu masuk ke Mekah dipantau tidak hanya oleh petugas keamanan.

Akan tetapi, juga oleh kamera untuk mencegah orang tanpa izin haji mengakses tempat-tempat suci.

“Pegunungan di sekitar Mekah dan semua lembahnya, di mana orang-orang yang tidak memiliki izin haji mungkin percaya mereka dapat mengakses tempat-tempat suci," katanya.

Baca Juga: Penggunaan Dana Haji Dibuka, Benarkah Dipakai Infrastruktur?, Dewas BPKH : Secara Langsung tidak, tapi...

Namun, dia memastikan sepenuhnya dipantau oleh pasukan Mujahidin dan dilengkapi dengan kamera, untuk menggagalkan upaya tersebut.

Selama masa tantangan luar biasa yang disebabkan oleh pandemi ini, dia mengimbau semua warganya bekerja sama dengan pasukan keamanan.

Dia mencontohkan, perencanaan pasukan haji tidak hanya fokus pada keamanan, kesehatan dan langkah-langkah organisasi.

Akan tetapi, juga pada pemberian bantuan bila diperlukan. Keselamatan jemaah haji, kata dia, adalah prioritas utama.

Pelayanan juga diberikan kepada jemaah yang tersesat, dan mengamankan barang-barang yang mungkin hilang saat melakukan ibadah.

Hal hampir senada dikatakan asisten komandan Pasukan Keamanan Haji untuk keamanan Masjidil Haram dan sekitarnya, Mayor Jenderal Mohammed Al-Bassami.

Baca Juga: Kisah Calon Jemaah Haji Asal Banten, Dua Kali Gagal Berangkat ke Tanah Suci

Dia menegaskan bahwa masjid sekarang siap untuk menyambut jamaah. Dengan koordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah, jemaah haji bisa sampai ke Masjidil Haram mulai pukul 06.00 WIB pada tanggal 7 Dzulhijjah atau 17 Juli 2021.

"Dengan langkah-langkah pencegahan kesehatan yang disepakati dengan otoritas terkait, Mataf dapat menampung 4.000 hingga 6.000 peziarah per jam,”katanya.

Dia menambahkan, bahwa pasukannya akan memfasilitasi dan mengatur masuk ke masjid bekerja sama dengan otoritas kesehatan.

Upaya itu, untuk melindungi jamaah dan mencegah penyebaran virus corona selama haji.

Al-Bassami mengatakan bahwa dia sangat bangga dengan langkah-langkah yang diambil Arab Saudi untuk mencapai hal ini.

“Kami memiliki tingkat koordinasi yang sangat tinggi dengan Kementerian Kesehatan, yang selalu hadir bersama kami dalam semua langkah dan prosedur kami,” katanya. 

Baca Juga: Dana Haji Tinggal Rp 18 Miliar, Rizal Ramli : Itu Uang Cash, Sisanya Disimpan dalam Bentuk Deposito

Sebagai akibat dari pandemi Covid-19, haji tahun ini dibatasi untuk 60.000 jemaah dari dalam kerajaan.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: arabnews.com

Tags

Terkini

Terpopuler