Bantu Gerakan Kemerdekaan, Patung Bung Karno Berdiri di Aljazair

1 September 2021, 14:50 WIB
Patung Presiden Pertama Indonesia Soekarno bediri kokoh di sebuah bundaran simpang jalan di Kotal Aljir, Aljazair. /Dokumen Bonnie Triyana/

KABAR BANTEN - Presiden Pertama Indonesia Soekarno memiliki julukan sebagai Bapak Proklamator.

Julukan Bapak Proklamator disematkan pada Presiden Pertama Indonesia Soekarno karena sebagai bapak pendiri negara sekaligus Pahlawan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Selain di Indonesia, nama Presiden Pertama Indonesia Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno diabadikan di beberapa tempat di negara-negara Afrika, bahkan di Aljazair saat ini berdiri patung Bung Karno.

"Patung Bung Karno karya Dolorosa Sinaga ini berdiri di Kota Aljir, Aljazair," kata Sejarawan Indonesia Bonnie Triyana.

Baca Juga: Napak Tilas Kemerdekaan, Ketua PB MA Ungkap Indonesia Mustahil Merdeka Tanpa Satu Kunci Ini

Patung setengah badan Bung Karno berdiri di tengah-tengah Ibu Kota Aljazair, tepatnya di bundaran simpang Jalan Mustapha Khalef Ben Aknoun dan Chemin Arezki Mouri di Kota Aljir.

"Bung Karno punya sumbangsih besar terhadap gerakan kemerdekaan Aljazair dari penjajahan Prancis," katanya.

Pada tahun 1956, setahun setelah KAA di Bandung, Bung Karno memberikan bantuan kepada Front Pembebasan Nasional (National Liberation Front) Aljazair dalam bentuk rumah di Jl. Serang, Menteng, Jakarta Pusat.

"Rumah tersebut dijadikan kantor perwakilan NLF di Jakarta, sekaligus pusat koordinasi NLF untuk menggalang dukungan politik dari negeri-negeri di Asia," katanya.

Kepala perwakilan NLF saat itu dijabat oleh Lakhdar Brahimi, kelak bertahun kemudian, setelah Aljazair merdeka, dia menjadi Sekjen Liga Arab dan jabatan terakhirnya adalah penasihat Sekjen PBB Ban Ki-Moon untuk urusan Suriah. Lakhdar bertugas di Jakarta mulai 1956 sampai 1961.

"Pada masa itu pula NLF banyak menyalurkan bantuan bagi gerakan pembebasan di Afrika lainnya," kata Bonnie.

Salah satunya memberi bantuan pelatihan militer buat pejuang-pejuang anti-apartheid Afrika Selatan, seperti Nelson Mandela.

Baca Juga: Hari Kemerdekaan, PB MA Gandeng BPJS Ketenagakerjaan Berikan Jaminan Sosial untuk Civitas Mathlaul Anwar

Mandela pernah mengikuti pelatihan militer di Aljazair sebelum akhirnya dia ditangkap dan dipenjarakan selama 27 tahun di Pulau Roben.

"Nama Bung Karno diabadikan di beberapa tempat di negara-negara Afrika," kata Bonnie.

Antara lain di Kairo, Mesir dan di Rabat, Maroko, untuk mengenang jasanya di dalam menyokong kemerdekaan negeri-negeri tersebut dari penjajahan bangsa Eropa.

"Patung karya Dolorosa di Aljazair ini tentu menambah lagi kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia pernah memiliki tokoh sehebat Sukarno (Presiden Pertama Indonesia). Buat saya pribadi, kebanggaan ini jadi dobel karena Ibu Dolorosa juga lah yang menciptakan patung Multatuli di Rangkasbitung," kata Bonnie Triyana yang lahir di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler