Aneh! Israel Melarang Rakyat Palestina Mengambil Air Hujan, Ternyata Karena Ini

11 Desember 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi terkait kebijakan aneh yang dikeluarkan pemerintah Israel yaitu larangan bagi warga Palestina untuk menampung air hujan. /Pixabay/ Fifaliana Joy

KABAR BANTEN - Hakikatnya hujan adalah sebuah berkah bagi seluruh makhluk hidup, dari hujan Allah SWT memenuhi seluruh kebutuhan semua makhluknya.

 

Dan hujan juga termasuk salah satu hal yang diluar kendali manusia, artinya kita tidak bisa menentukan hujan akan turun dimana.

Hujan yang diturunkan Allah SWT dari langit bisa memenuhi sumur-sumur dan debit air tanah yang sangat berguna bagi kehidupan terutama manusia.

Baca Juga: Bikin Penasaran! Ternyata Ini yang Masyarakat Israel Katakan Tentang Orang-orang Indonesia

Pada dasarnya hujan diperuntukkan bagi seluruh umat manusia tanpa terkecuali, karena hujan beserta semua airnya adalah milik Allah SWT seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:"dan kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran lalu kami jadikan itu menetap di bumi dan pasti kami berkuasa melenyapkannya" (Al Qur'an surat Al Muminun ayat 18).

Sementara Allah SWT telah jelaskan di Al Qur'an bahwa hujan diperuntukkan untuk seluruh manusia tapi hal itu ternyata tidak berlaku bagi Israel, Israel menganggap bahwa hujan dan semua air nya adalah milik mereka secara absolut, peryataan ini bahkan disampaikan langsung oleh Perdana Mentri Israel Benyamin Netanyahu, dia mengklaim bahwa air hujan yang turun di jalur Gaza Palestina adalah milik otoritas Israel, sehingga warga sipil Palestina dilarang untuk mengambil air hujan atau memanfaatkan air hujan untuk keperluan apapun.

Lantas apa alasannya pemerintah Israel melarang warga Palestina mengambil air hujan? Berikut informasi Sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Jazirah Ilmu.

Perdana Mentri Israel Benyamin Netayahu secara tegas melarang warga Palestina menampung air hujan baik untuk kebutuhan rumah tangga atau pun untuk kebutuhan pertanian.

Selain itu perdana menteri Israel Benyamin Netanyahu juga melarang keras warga Palestina membangun sumur-sumur air ditempat-tempat pengungsian menurutnya hal tersebut dapat menumbuhkan pembangunan ekonomi warga Palestina yang akan meningkat di Gaza.

Selain melarang pembuatan sumur tentara Israel juga menghalangi akses masyarakat Palestina terhadap pasilitas air dan sanitasi termasuk air, tolilet, jaringan pembuangan limbah dan tangki-tangki penampungan air hujan.

Selain di daerah Gaza, warga Palestina di tepi Barat juga dilakukan pelarangan yang sama, mereka juga dilarang menampung air hujan yang jatuh dari langit baik menggunakan ember atau pun penampungan air lainnya, akhirnya warga Palestina harus mendapatkan ijin terlebih dahulu jika mereka ingin menampung air hujan yang jatuh dari langit.

Bahkan di daerah tepi barat ini jika warga Palestina ingin membangun rumah atau toko harus minta ijin dulu ke Israel.

Baca Juga: 7 Fakta Bom Fosfor Putih yang Digunakan Israel, Teknologi Senjata Terlarang di Dunia

Tapi ajaibnya hampir semua ijin tersebut ditolak, kemudian bangunan tanpa ijin akan dibongkar hingga terancam pemindahan paksa.

Di Tuwani tepi barat para pemukim Israel merampas tanah dan penampungan air milik desa, bahkan tentara Israel juga meracuni air yang tersimpan di penampungan lain dengan mencelupkan bangkai ayam, popok kotor dan barang-barang najis lainnya.

Pada tahun 2005 para pemukim Israel menyebarkan bahan kimia beracun di sekitar tempat penampungan air utama dan diladang-ladang milik warga Palestina di sekitaran Tuwani dan Joroba.

Berdasarkan kasus-kasus tersebut Al-Haq menyatakan keprihatinan atas kegagalan pemerintah Israel dalam menghormati hak-hak warga Palestina termasuk atas sumber daya mereka sendiri karena pendudukan secara sepihak perampasan air dan tanah di tepi barat.

Akibat kebijakan aneh ini akhirnya 180 komunitas warga Palestina di daerah pinggiran di tepi barat tidak punya akses air yang mengalir bahkan di daerah-daerah dan desa-desa yang terhubung dengan jaringan air keran nya kering semua.

Berdasarkan laporan dari Al Jazirah pada tahun 2016 mereka menemukan desa-desa di tepi barat menerima pasokan air hanya 2 jam saja dalam seminggu.

Deeb Abdelghafur seorang Direktur Departemen Sumber Daya Air di otoritas pengasingan Palestina itu mengatakan: "kami telah menghadapi keterbatasan selama bertahun-tahun dan alasannya bukan alamiah tapi buatan manusia artinya pendudukan Israel dan kontrol Israel terhadap sumber-sumber air di wilayah Palestina".

Organisasi HAM Israel pada Mei 2023 menemukan populasi Palestina tumbuh sekitar 75 persen tapi jumlah air yang di ijinkan untuk diekstraksi atau diambil oleh orang Palestina sama dengan jumlah pertumbuhan penduduk.

Bisalen juga menemukan untuk mengatasi keterbatasan air otoritas Palestina terpaksa membeli air dari Israel beberapa kali.

Menurut OCHA sejak 2021 Israel menghancurkan hampir 160 waduk, jaringan pembuangan limbah dan sumur tidak berijin di tepi barat Yarusalem timur dan tingkat pembongkaran semakin cepat.

Dampaknya lahan pertanian di desa-desa Palestina mengalami kekeringan sehingga para petani harus pindah ke kota-kota di wilayah Utara untuk memiliki persediaan air yang lebih banyak, atau mencari pekerjaan dibidang pertanian yang berkembang di pemukiman Israel.

Saat ini warga Palestina dalam bayang-bayang pembunuhan hanya karena mengumpulkan air.

Baca Juga: Bagaimana Cara Agar Doa Cepat Dikabulkan dan Tidak Ditolak? Simak Jawaban dari Ustadz Adi Hidayat

Sementara itu kondisi buruk terus dirasakan penduduk Palestina yang berada di Gaza, sulitnya bantuan masuk dan tidak adanya pintu masuk kecuali dari jalur Rafah membuat bantuan sering datang terlambat dan tersendat-sendat.

Gaza telah menjadi kamp konsentrasi yang besar dimana warganya yang selamat dari pengeboman yang bertubi-tubi terus menghadapi masalah lain yaitu kurang adanya air.

Warga Palestina pun dihantui dengan adanya kebijakan aneh yang dikeluarkan oleh pemerintah Israel.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Jazirah Ilmu

Tags

Terkini

Terpopuler