Network
KABAR BANTEN - Pemandangan di Pusat Pers Internasional Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) berbeda dari biasanya, Senin 21 Desember 2020 karena kedatangan tokoh etnis minoritas Muslim Uighur, para pekerja dan lulusan kampu vokasi di Daerah Otonomi Xinjiang, Cina.et
Biasanya warga Muslim Uighur dan tokoh agama setempat hanya memberikan testimoni melalui video atau jumpa pers virtual.
Kini, Muslim Uighur menempuh perjalanan lebih dari 3.000 kilometer dari daerahnya ke Beijing untuk sekadar bertatap muka dengan pewarta dari berbagai negara di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin.
Mereka yang berasal dari berbagai kota di Xinjiang tersebut memberikan testimoni mengenai situasi terkini di daerahnya dengan didampingi pejabat daerah setempat.
Baca Juga : Pisah Sambut Pimpinan Baznas Banten, Ini Petuah Prof Suparman Kepada Amilin
Abulhasan Tursunniyaz selaku khatib Masjid Jamik Kota Hotan menjelaskan aktivitas jamaahnya yang sudah normal dalam menjalankan kegiatan ibadah sehari-hari.
"Remaja Islam di sana juga seperti biasa belajar Alquran, hadist Shohih Bukhari, dan ilmu-ilmu pengetahuan agama. Ada yang belajar di masjid, di XII (Institut Agama Islam Xinjiang) di Urumqi dan tujuh daerah lainnya, dan ada pula yang belajar melalui agama atau buku yang diterbitkan oleh Asosiasi Islam Xinjiang," ujarnya seperti dikutip KabarBanten.com dari Antara.
Tursunnisa Ali, lulusan kampus vokasi Kota Hotan, mengaku taraf hidupnya meningkat setelah diterima di perusahaan tekstil.
Baca Juga : Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak Sejak Pandemi Covid-19
