Gawat, Ilmuan Mengatakan Oksigen di Bumi Tidak akan Bertahan Lama, Ini Penyebabnya

- 10 Januari 2022, 14:09 WIB
Bumi tidak saja menjadi kering, tapi juga akan kekurangan oskigen yang dihasilkan dari tumbuhan karena berkurangnya karbon dioksida.
Bumi tidak saja menjadi kering, tapi juga akan kekurangan oskigen yang dihasilkan dari tumbuhan karena berkurangnya karbon dioksida. /Pixabay

KABAR BANTEN – Sejumlah ilmuan menyatakan jika oksigen di Planet Bumi tidak akan bertahan lama, seiring silih bergantinya penghuni Bumi seiring waktu.

Setiap tahun penghuni Bumi bertambah namun pohon-pohon penghasil oksigen makin banyak yang ditebang, hutan makin banyak yang hilang.

Pada suatu masa, bumi akan kehabisan oksigen kemungkinan akan menjadi nyata, apalagi dengan banyaknya industri dan kendaraan dengan bahan bakar minyak bumi yang menghasilkan karbon monoksida.

Baca Juga: Innalilahi.. Gempa Bumi Magnitudo 5,1 Guncang Halmahera Maluku Utara, Berikut Imbauan BMKG

Menurut para ilmuwan, keberadaan nasib bumi dapat ditentukan jauh lebih cepat daripada ledakan matahari, yang akan terjadi dalam waktu sekitar 5 miliar tahun. 

Haruskah kita takut, mengapa oksigen menipis dan bagaimana hubungannya dengan matahari, serta bagaimana pula bumi di masa depan.

Baru-baru ini penelitian oleh dua ilmuwan yang disponsori oleh Badan Antariksa Amerika telah menunjukkan bahwa di masa depan yang jauh, bumi tidak akan mampu mempertahankan sumber daya oksigen yang cukup di atmosfer bumi. 

Baca Juga: 6 Binatang Raksasa yang Pernah Hidup di Bumi, Salah Satunya Nenek Moyang Kalajengking

Saat ini, atmosfer planet bumi mengandung sekitar 21% elemen, tetapi karena faktor eksternal, kepunahannya secara bertahap akan terjadi dalam waktu dekat.

Kazumi Ozaki dan Chris Reinhardt adalah dua ilmuwan yang mempresentasikan seluruh situasi sekarang, yang menghasilkan kesimpulan yang mengkhawatirkan saat mengerjakan proyek untuk NASA. 

"Kami menemukan, bahwa atmosfer bumi dengan oksigen yang tidak akan bertahan lama dalam jangka waktu yang panjang," kata Kazumi Ozaki dikutip dari pulse.mail.ru.

Baca Juga: HUT ke 51 ASITA Jelajahi Baduy di Bumi Multatuli, Bupati Lebak Minta Promosikan Wisata

Pada skala kosmologis, jika seluruh proses dimulai, tingkat oksigen di planet bumi akan turun dengan sangat cepat, kata para peneliti hanya butuh waktu 10.000 tahun.

Para peneliti juga menggambarkan bahwa situasinya akan menyerupai peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah bumi, sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu, dimana bencana oksigen dengan skala yang sama terjadi di Planet Bumi.

Matahari akan menjadi penyebab utama keadaan ini, seiring bertambahnya usia dan suhunya yang naik, jauh sebelum akhir hidupnya, matahari akan memancarkan lebih banyak energi yang akan mencapai Planet Bumi.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Banten dan Sekitarnya, Dirasakan Hingga Sukabumi

Selama satu miliar tahun, para peneliti memperkirakan kadar oksigen akan turun hingga kurang dari 1%, tentu ini akan merugikan dan berpengaruh besar pada kehidupan di planet bumi.

Ilmuwan NASA juga berbicara tentang pengurangan signifikan dalam jumlah karbon dioksida di atmosfer, yang dihancurkan dengan menyerap panas.

Mengurangi jumlah karbon dioksida akan mencegah tanaman dari fotosintesis, dengan waktu dan penurunan jumlah karbon dioksida, semua tanaman akan mulai mati dan fotosintesis akan berhenti. 

Baca Juga: Curug Leuwi Bumi Kabupaten Pandeglang, Setetes Keindahan Surga di Tanah Jawara

Bumi tidak hanya akan kekurangan oksigen, tetapi karena pelepasan metana dalam jumlah besar ke atmosfer, suhunya akan naik yang diakibatkan dari efek rumah kaca.

Ini akan menjadi saat terakhir bagi semua organisme hidup di Bumi, dan ini jauh sebelum matahari mati.

Namun demikian, masih ada banyak waktu, serta masalah lain yang sangat akut, seperti perubahan iklim, yang dapat memperburuk kondisi kehidupan di planet bumi lebih cepat. 

Mudah-mudahan, ketika planet bumi mulai kehilangan oksigen, umat manusia akan hidup di tempat yang berbeda, lebih cocok untuk kehidupan.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: pulse.mail.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah