Hutan Cina, di mana ginseng telah dipanen selama ribuan tahun habis di pertengahan abad ke-19, setiap tahun Wilayah Ussuri menjadi tempat paling produktif untuk mengekstrak akarnya.
Pada awal abad ke-20, organisasi perusahaan pertambangan Yu Briner di Tetyukha merekrut orang-orang Cina untuk perburuan ginseng di hutan liar.
Penjualan Gingseng dari alam liar terus meningkat meskipun dilakukan dengan melakukan ekspor ilegal ke luar negeri, dan mengakibatkan Ginseng liar yang ada sekarang makin menipis dan tidak lama lagi mungkin akan habis.***