1549852

Sejarah dan Perkembagan Surat, dari Utusan, Maraton hingga Email

- 5 Februari 2022, 14:27 WIB
Ilustrasi sejarah dan perkembangan surat hingga saat ini menggunakan surat elektronik atau email.
Ilustrasi sejarah dan perkembangan surat hingga saat ini menggunakan surat elektronik atau email. /geralt/pixabay.com

KABAR BANTEN – Menulis surat, tentu pernah dilakukan hampir semua orang, entah itu surat izin, surat cinta, surat perintah atau surat yang lain.

Sejarah surat sendiri sudah ada ribuan tahun yang lalu, ketika manusia menemukan simbol atau tulisan meskipun masih dalam bentuk sederhana.

Dalam menulis surat dari zaman ke zaman juga berubah, zaman dulu menulis surat ada yang menggunakan lembaran kulit kayu, daun lontar, batu, bahkan ada yang ditulis di kepala.

Sejarah surat menyurat di Indonesia sendiri sudah berlangsung lama sebelum kedatangan bangsa Eropa, surat menyurat ada pada masa kerajaan Mataram, Samudra Pasai, Majapahit, Mataram, Pajajaran, Sriwijaya, Tarumanegara, Kutai, dan tentu kerajaan lainnya.

Sejarah surat menyurat di Indonesia makin berkembang setelah bangsa Eropa masuk ke Indonesia, apa lagi setelah pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan sepanjang 1.000 km selesai pada tahun 1809.

Saat ini mengirim surat ke belahan dunia lain begitu mudah dan cepat hanya dalam hitungan detik, ini yang disebut modernitas, namun seperti apa kantor pos sebelumnya, kapan dimulai dan kesulitan apa yang dihadapi kurir surat pertama, inilah sejarah perjalanan surat.

Baca Juga: Surat Albert Einstein, Cinta Adalah Kekuatan Universal

Surat zaman kuno

Bahkan di zaman kuno, orang mencoba melakukan pengiriman informasi jarak jauh, setelah munculnya pidato dan kemudian menulis, menjadi mungkin untuk mengirim orang-orang yang terlatih khusus ke titik tertentu dengan informasi baru.

Utusan pesan pertama muncul di Mesopotamia, Mesir Kuno, untuk pesan yang sangat penting, mereka menggunakan pesan eksklusif berupa tablet dari tanah liat.

Raja Firaun Kuno menyadari bahwa jalan menuju kesuksesan bukan hanya dengan pasukan dan uang, tetapi juga informasi.

Utusan paling terkenal dari dunia kuno adalah Pheidippides, ia berlari lebih dari 40 kilometer dari Marathon ke Athena untuk mengabarkan ke pada penduduk Yunani bahwa pertempuran dengan Persia telah selesai dan mereka perlu bersiap untuk mempertahankan.

Baca Juga: Sejarah Caesarion, Anak Cleopatra Ratu Mesir Kuno dari Julius Caesar

Berkat Pheidippides penduduk Yunani berhasil menyelamatkan Athena, dan memenangkan perang.

Orang Persia Kuno membuat terobosan besar dalam pengembangan surat menyurat, mereka menciptakan kurir khusus dengan menggunakan kuda.

Pengiriman surat atau berita tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, masing-masing berakhir dengan titik di mana kuda dan kurir berganti, dalam hal ini digunakan dasar lari estafet agar surat atau berita bisa lebih cepat sampai.

Bangsa Romawi Kuno menciptakan sistem pos negara, mereka memberikan tanggung jawab kepada seseorang untuk menjabat prefek praetorian yang memiliki tugas utama memberi tahu tentara tentang situasi politik dan militer.

Kemudian muncul ungkapan,"Stasio posita di", yaitu, "stasiun terletak di", kemudian mereka mulai menggunakan hanya "posita", begitulah asal usul kata "posting" muncul, yang dalam bahasa Slavia diubah menjadi "mail".

Dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi, sistem pos negara juga tidak ada lagi, tetapi utusan pribadi bangsawan dikembangkan, seringkali ini dilakukan oleh budak mereka untuk menyampaikan pesan jarak pendek.

Baca Juga: Sejarah Kehidupan Alexander Agung Penguasa Makedonia, Segini Luas Kekuasaannya

Surat abad pertengahan

Pada periode awal Abad Pertengahan terjadi penurunan kegiatan pos, migrasi manusia besar-besaran karena perang terus-menerus terjadi, tidak negara pusat yang kuat, hal tersebut berdampak negatif pada perkembangan surat.

Pada akhir milenium pertama, bagian surat yang terpisah tetap muncul, yang akhirnya menjadi bagian tersendiri tanpa adanya surat negara.

1. Roma adalah pusat dunia Katolik, yang berarti bahwa dari keuskupan dan provinsi-provinsi terpencil perlu terus-menerusmengabarkan keadaan wilayah tersebut. Ada proses kristenisasi masyarakat baru dimana perkembangannya perlu dipantau terus menerus dan itu dilakukan lewat surat menyurat.

2. Dengan berkembangnya perdagangan, para pedagang memahami bahwa sambil berdagang, mereka juga dapat memperoleh uang dari pengiriman surat-menyurat.

Baca Juga: Sejarah Pembangunan Piramida Mesir Kuno, Begini Kondisi Pekerjanya di Bawah Kekuasaan Firaun

3. Seringkali peserta magang di kantor pos melakukan perjalanan ke kota lain untuk mempelajari perihal surat menyurat. Dari aktifitas tersebut, muncul gagasan perlu ada bagian yang bertanggung jawab atas surat menyurat, kemudian di beberapa kota didirikan pos jaga, para pekerja inilah yang membawa surat ke kota-kota tetangga, di mana mereka menerima pembebasan pajak.

4. Pada abad 13, lembaga pendidikan baru muncul dengan nama universitas, orang-orang muda melakukan perjalanan jauh dari rumah mereka untuk mencari pendidikan. Untuk mengurangi kerinduan, pihak universitas menawarkan pengiriman surat ke kerabat dengan biaya tertentu.

5. Dengan perkembangan hukum Magdeburg yaitu hokum yang mengatur tingkat otonomi internal dalam kota dan desa yang diberikan oleh penguasa setempat.
Kota-kota membangun pemerintahan sendiri, mereka masuk ke dalam aliansi, meningkatkan hubungan perdagangan dan inilah awal kantor pos kota muncul untuk melayani kota-kota tetangga.

Baca Juga: Sejarah Ginseng, Obat Mujarab untuk Banyak Penyakit, di China Dikenal pada Abad 1 SM

Surat kerajaan

Perkembangan negara terpusat membuka jalan bagi pengembangan surat negara yang mana pada saat itu masih berbentuk kerajaan, ada beberapa alasan mengapa raja membutuhkannya layanan surat menyurat.

1. Situasi militer dan pencarian sekutu memaksa raja untuk membuat jaringan kurir mereka untuk menyampaikan informasi dengan cepat. Pada tahun 1464, Louis XI dari Prancis menciptakan sistem kurir kerajaan, penangkapan, perampokan, atau pembunuhan terhadap kurir kerajaan dapat dihukum mati.

2. Kurir kerajaan, selain mengantarkan surat, juga menjadi pengintai keadaan dari tetangga mereka, seiring waktu, setiap negara bagian juga memeriksa korespondensi. Pada abad ke-17, Raja Polandia, Jan Sobessky menciptakan layanan khusus yang membuka semua surat dan memeriksanya untuk mencari informasi rahasia, berbahaya, dan penting bagi raja.

3. Aturan dinasti di berbagai negara memaksa kurir untuk terus memantau apa yang terjadi di negara lain, seperti haknya dinasti Wangsa Valois yang menggantikan Dinasti Kapetia sebagai penguasa Prancis dari tahun 1328-1589 yang memiliki beberapa wilayah kekuasan.

Satu-satunya cara untuk memberi perintah kepada raja muda yang jauh adalah dengan menulis surat, semakin cepat tiba, semakin cepat gubernur menjalankan perintahnya.

Baca Juga: Sejarah Runtuhnya Peradaban Suku Maya dan Penyebabnya

Pada tahun 1490, keluarga Tasso membuat surat kerajaan untuk Habsburg yang disebut sistem Thurn dan Taksi, yang merupakan sistem pos pribadi di Eropa Barat dan Tengah yang dioperasikan oleh keluarga bangsawan Thurn dan Taksi.

Pada abad ke-16, sebuah kantor pos muncul di Persemakmuran di Jerman, sayangnya tidak semua orang mampu membayar jasa tukang pos. Namun dengan berkembangnya jaringan kurir, perbaikan jalan dan penambahan stasiun pos, harga menjadi turun.

Pada akhir abad ke-18, Eropa dengan perkembangan perkeretaapian, menjadi mungkin untuk meningkatkan kecepatan dan kuantitas korespondensi yang dikirim, perkembangan surat internasional memaksa pembuatan standar yang terpusat.

Pada pertengahan abad ke-19, amplop pos kertas dan merek dagang muncul, surat menyurat makin mudah dengan adanya benda pos seperti perangko.

Dalam keinginan untuk mendapatkan informasi, seseorang muncul dengan ide untuk mengirim utusan jarak jauh, setelah revolusi industri, transportasi datang untuk membantu layanan pos yang makin mudah dan cepat.

Pada akhir abad ke-20 revolusi besar terjadi dalam dunia surat menyurat, kertas surat sebagian hilang digantikan oleh email, dan waktu pengiriman bukan lagi hari atau jam, tapi detik.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah