Selamat Hari Tanpa Kekerasan Internasional, Ada Sejarah Perjuangan 'Satyagraha' Mahatma Gandhi

- 2 Oktober 2023, 16:18 WIB
Illustrasi terkait Hari Tanpa Kekerasan Internasional/Instagram/hmjpgmi_uinbanten
Illustrasi terkait Hari Tanpa Kekerasan Internasional/Instagram/hmjpgmi_uinbanten /

KABAR BANTEN - Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional, tanggal tersebut diperingati juga sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional atau Internasional Day of Non Violence.

Hari Tanpa Kekerasan Internasional berkaitan erat dengan pelopor tokoh dunia anti kekerasan yakni Mahatma Gandhi.

Untuk menghormati jasanya, tanggal 2 Oktober yang merupakan hari ulang tahun Mahatma Gandhi ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional.

Tertarik untuk mengetahui sejarah Hari Tanpa Kekerasan Internasional dan biografi Mahatma Gandhi, simak artikel berikut sampai tuntas.

Dikutip Kabar Banten dari video youtube channel Dunia Historiografi, berikut sejarah Hari Tanpa Kekerasan Internasional dan biografi Mahatma Gandhi:

Kelahiran Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi memiliki nama lengkap Mohandas Karamchand Gandhi, ia lahir pada 2 Oktober di Porbandar Gujarat India.

Nama Mahatma Gandhi merupakan nama gelar atas aktivismenya yang menggunakan taktik perlawanan tanpa kekerasan.

Nama gelar 'Mahatma' yang berarti 'jiwa besar' sedangkan Gandhi merupakan nama belakangnya.

Mahatma Gandhi merupakan seorang pengacara India dan nasionalis anti kolonial yang menggunakan perlawanan tanpa kekerasan untuk kemerdekaan India dari penjajahan Inggris.

Ayahnya bernama Karamchand Uttamchand Gandhi, merupakan seorang Menteri Utama Negara Bagian Porbandar.

Ibu Mahatma Gandhi bernama Putlibai Gandhi, merupakan istri keempat Karamchand Uttamchand Gandhi.

Baca Juga: Rumah Tua 'Markas Komando Belanda' di Cisauk Kabupaten Tangerang Banten, Ada Sejarah Demarkasi Wilayah

Ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga yang taat pada agama dan rajin berpuasa.

Mahatma Gandhi tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang serba berkecukupan dengan lingkungan tradisi agama Hindu yang sangat kuat.

Tahun 1879 mulai mengenyam dunia pendidikan dengan bersekolah di daerah Racekot, Mahatma Gandhi kecil saat itu berusia 10 tahun.

Tahun 1880 Mahatma Gandhi masuk Kathiawar High School.

Mahatma Gandhi, pelopor anti kekerasan 'Selamat Hari Tanpa Kekerasan Internasional'/Instagram/hitours
Mahatma Gandhi, pelopor anti kekerasan 'Selamat Hari Tanpa Kekerasan Internasional'/Instagram/hitours

Perkawinan Mahatma Gandhi

Pada Tahun 1883 Mahatma Gandhi dinikahkan dengan Kasturbai Makhanji, umurnya saat itu baru berusia 13 tahun.

Perkawinan Mahatma Gandhi dianggap biasa karena perkawinan tersebut di bawah umur dan merupakan sebuah tradisi.

Setelah menikah Mahatma Gandhi melanjutkan pendidikan ke Samaldas College di Bhavnagar Gujarat India, namun akhirnya ia keluar karena mendapat kesulitan dalam mengikuti kuliah di universitas tersebut.

Atas saran pamannya, Mahatma Gandhi melanjutkan kuliah di Universitas London.

Tahun 1891, ibunya meninggal dunia dan Mahatma Gandhi terpaksa harus pulang ke India .

Sesampainya di India, Mahatma Gandhi mendirikan praktek hukum di Bombay namun ia gagal menangani kasus hukum di sana dan setelah itu kembali ke Racekot.

Perjuangan Mahatma Gandhi di Afrika Selatan

Tahun 1893, Mahatma Gandhi bersama keluarga menetap di Durban - Afrika Selatan dan dikontrak selama satu tahun untuk melakukan layanan konsultasi hukum.

Di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi langsung dihadapkan pada diskriminasi yang luar biasa.

Baca Juga: Sejarah Museum Benteng Heritage di Kota Tangerang Banten, Ada Kisah Asal Usul Kota Benteng dan 'China Benteng'

Diskriminasi tersebut berupa perlakuan orang-orang Eropa berkulit putih terhadap kaum kulit hitam dan para imigran keturunan India.

Di Afrika Selatan Mahatma Gandhi tinggal selama 21 tahun dan berhasil memperjuangkan hak-hak orang India.

Mahatma Gandhi mengembangkan prinsip-prinsip keberanian tanpa kekerasan dan kebenaran yang disebut Satyagraha.

Satyagraha mempunyai arti melawan tanpa kekerasan sampai akhir hayat.

Mahatma Gandhi mengembangkan Satyagraha terinspirasi dari filosofi ajaran agama Hindu yang memegang prinsip melawan kekerasan sampai akhir hayat.

Pengaruh dan sepak terjang Mahatma Gandhi semakin terbukti saat Perang Boer ke II yang merupakan konflik militer antara Afrika Selatan dan Kerajaan Inggris.

Jasa dan kontribusi Mahatma Gandhi
dalam Perang Boer ke II sangat berarti yaitu ia mampu membentuk kesatuan medis dan sopir ambulance yang beranggotakan warga keturunan India.

Keberhasilan Mahatma Gandhi tersebut yang mampu mengangkat derajat keturunan bangsa India di Afrika Selatan, membuatnya semakin optimis ia bisa membangun dan menjadi jembatan kemanusiaan antara bangsa yang berbeda agama, budaya dan warna kulit.

Quote Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi selain sebagai bapak pelopor anti kekerasan, dikenal juga dengan quote atau kata-katanya yang sangat menginspirasi.

Berikut sejumlah quote Mahatma Gandhi yang menginspirasi banyak orang:

1. "Our greatest ability as humans is not to change the world, but to change ourselves".
Artinya kemampuan terbesar kita sebagai manusia bukanlah untuk mengubah dunia, tetapi untuk mengubah diri kita sendiri.

2. "Relationship are based on four principles: respect, understanding, acceptance and appreciation".
Artinya hubungan didasarkan pada empat prinsip: menghormati, memahami, menerima dan menghargai.

3. "Hate the sin, love the sinner"
Artinya benci dosanya, cintai pelakunya.

4. "Satisfaction lies in the effort, not in the attainment"
Artinya kepuasan terletak pada usaha, bukan pada pencapaian.

Demikian sejarah Hari Tanpa Kekerasan Internasional, biografi dan quote inspiratif
Mahatma Gandhi, semoga bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Youtube Dunia Historiografi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah