Iron Dome Israel Error Malah Bombardir Kota Tel Aviv, Benarkah Ini Ulah Hacker Indonesia?

- 17 November 2023, 12:32 WIB
Ilustrasi terkait Iron Dome Israel error yang seharusnya menyerang Palestina malah membombardir kota Tel Aviv, dan benarkah erornya Iron Dome tersebut akibat ulah Hacker asal Indonesia?
Ilustrasi terkait Iron Dome Israel error yang seharusnya menyerang Palestina malah membombardir kota Tel Aviv, dan benarkah erornya Iron Dome tersebut akibat ulah Hacker asal Indonesia? /Tangkapan layar/YouTube Jazirah Ilmu

KABAR BANTEN - Pemukiman Israel di tanah Palestina dikatakan kebal terhadap serangan dari luar terutama roket-roket yang ditembakan oleh pejuang Hamas.

 

Israel merasa aman hidup di tanah Palestina yang mereka caplok berkat sebuah teknologi yang katanya ini merupakan teknologi pertahanan militer paling canggih di dunia namanya adalah Iron Dome, teknologi inilah yang membuat perkampungan Israel di tanah Palestina merasa aman dari ancaman serangan udara.

Maka apakah itu Iron Dome? Dan benarkah teknologi Iron Dome tidak bisa ditembus apapun?

Baca Juga: Sebenarnya Siapa Pemilik Kota Yarusalem Palestina, Kenapa Israel Bisa Ada? Begini Sejarahnya

Berikut informasi Sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Jazirah Ilmu.

Iron Dome merupakan sistem pertahanan udara dengan Tipe C-RAM atau Counter Roket Artilery dan Mortir, jadi sistem ini sebenarnya dirancang bukan untuk menyerang tapi untuk menangkis serangan roket, altilery dan mortir.

Roket, Altilery dan mortir ini memiliki persamaan yaitu lintasan atau trajektory nya berbentuk parabola dan dan umumnya tidak berpemandu atau unguid.

Teklonologi Iron Dome ini dirancang untuk dapat menangkis serangan roket dan altilery yang ditembakan dari jarak antara 4 km hingga 70 km.

Iron Dome dikembangkan oleh Rafael Advance Defence System dan Israeli Aerospace Industry, sistem ini mulai efektif digunakan sejak tahun 2011.

Iron Dome terdiri dari 3 komponen utama yaitu Radar, Batlle Managemen dan Vaepon Control dan unit peluncur misil.

Yang pertama adalah sistem Radar yang berfungsi untuk mendeteksi ancaman yang datang, Radar pada sistem Iron Dome menggunakan Radar EL/M-2084 yang dikembangkan oleh Elta System Ltd yang merupakan anak perusahaan dari Israeli Aerospace Industry.

Radar IL/M-2084 merupakan multi mission Radar dengan teknologi AESA(Aktif Electronically Sanned Array) yaitu setiap elemen antena Radar memiliki transmitter tersendiri sehingga bisa memancarkan gelombang multi spektrum, Radar ini mampu mendeteksi peluru artileri dari jarak 100 km.

Untuk target yang lebih besar seperti rudal bertenaga turbojet atau ramjet atau yang biasa di istilahkan sebagai air breathing target, Radar mampu mendeteksi nya hingga jarak 350 km.

Sedangkan untuk target yang berukuran kecil misalnya peluru artileri Radar bisa melacak hingga 200 peluru altileri secara bersamaan.

Untuk target yang lebih besar seperti pesawat dan Rudal bisa dilacak hingga 1.200 target, selain fungsinya untuk mendeteksi dan melacak target, Radar ini juga digunakan sebagai pengendali dari Rudal penangkis yang ditembakan.

Radar akan melacak posisi rudal dan mengarahkannya untuk menuju roket atau altileri yang akan dicegat dan di hancurkan.

Untuk menghindari salah tembak atau frendlyfire Radar ini dilengkapi dengan perangkat IFF yang artinya Identification Friend of Foe fungsinya untuk membedakan mana objek kawan dan mana objek lawan sebagai perangkat deteksi tambahan terdapat juga sensor elektro oftical dengan sensor inframerahnya.

Kemudian hasil deteksi dari Radar ini dikirim ke Batle Management dan Weapon Control atau BMC ini adalah otak dari sistem Iron Dome dan disinilah hasil deteksi Radar tersebut dianalisa lalu dalam beberapa detik setelah target terdeteksi sistem sudah mampu mengkalkulasi lintasan dari target dan memperkirakan dimana titik jatuhnya roket atau altileri tersebut.

Dengan mengkalkulasi lintasan proyektil tersebut, sistem juga dapat mengetahui lokasi peluncuran dimana nantinya dapat mengirimkan serangan 

Jika lintasan roket diperkirakan akan jatuh ke tempat pemukiman atau objek vital maka sistem akan menembakan rudal untuk mencegat dan menghancurka roket tersebut.

Baca Juga: Viral! Jenazah Pemuda Palestina Syahid Harum Kasturi Sebelum Dimakamkan

Namun jika lintasan roket musuh menuju area kosong yang tak berpenghuni maka sistem akan membiarkan saja roket tersebut.

Sistem Radar dan BMC nya ini umumnya disatu tempat yang sama, yang dilengkapi power suplai dan jaringan telekomunikasi, posisi Radar dan BMC berada jauh dari jangkauan musuh dan umumnya ditempat di tempat yang tinggi untuk memaksimalkan jangkauan deteksi.

Sedangkan komponen yang ketiga yaitu peluncur misil ditempatkan terpencar-pencar di garis depan, unit peluncur ini bersifat mobile dan selalu berpindah-pindah untuk menghindari serangan atau sabotase musuh.

Sebenarnya Radar dan BMC ini bersifat mobile juga antara unit peluncur dengan Radar dan BMC dihubungkan dengan sistem telekomunikasi wireless.

Setiap unit peluncur berisi 20 rudal atau Interceptor yang bernama Tamir, nama Tamir ini merupakan akronim dari Til Meyaret yang berarti rudal pencegat.

Tamir merupakan rudal dengan pendorong roket berbahan bakar padat dan dilengkapi dengan aktif radar homing.

Ketika diluncurkan Tamir ini dikendalikan oleh sistem radar menuju target yang akan dicegat, komunikasi antar Interceptor Tamir dan radar menggunakan datalink dua arah, setelah mendaki target nya Tamir akan beralih menggunakan radarnya sebdiri mendeteksi secara akurat posisi target dengan dikendalikan oleh sirip-sirip nya Tamir akan mengejar dan dan mencegat targetnya.

Interceptor Tamir dilengkapi dengan proximity laser yang yang terus mengukur jarak antara Interceptor dan target.

Interceptor akan meledak sedekat mungkin dengan tarjmget dalam rangka menghancurkannya, pada saat meledak ledakan hulu ledak melontarkan ratusan pecahan logam yang akan menghancurkan target.

Tamir dirancang agar efek dari ledakan ini bisa mengenai bagian hulu ledak dari roket musuh.

Kacanggihan dan efektifitas Iron Dome ini tentu harus dibayar mahal meskipun tidak ada data resmi berapa tempatnya harga satu unit Interceptor Tamir.

Namun beberapa sumber menyebutkan harga per unitnya antara 50.000 sampai 100.000 dollar atau jika dikonversi kerupiah harganya akan mencapai 700 juta hingga 1,4 milyar rupiah.

Baca Juga: Tambah Ganas! Mengenal Pasukan Elit Muslim Akhmad Rusia Siap Bantu Palestina Hancurkan Israel

Harga ini 100 kali lipat lebih mahal dibanding roket Hamas yang dicegatnya, namun jika berkaca pada konflik 2014 bahwa beberapa roket dan mortir Palestina yang berhasil mengenai Israel menimbulkan kerugian materil sekitar 500 milyar rupiah dan kerugian ekonomi sekitar 1,5 triliyun rupiah.

Maka dari itu biaya Iron Dome ini masih terbilang sangat layak, selain dari pada itu Israel tidak perlu khawatir tentang masalah biaya karena ada yang selalu siap mensuport dana ke Israel yaitu Amerika Serikat.

Di tahun 2014 saja setelah perang Gaza Amerika memberikan bantuan darurat kepada Israel untuk produksi Iron Dome jumlah bantuan yang diberikan nya adalah 225 juta dollar atau sekitar 32 triliun rupiah.

Pada awal November lalu Iron Dome Israel mengalami mal fungsi alias tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sistem pertahanan udara milik Israel yang selama ini dikenal canggih dilaporkan mengalami eror pada hari Minggu tanggal 6 November 2023, sehingga yang seharusnya menghalau serangan roket dari Hamas Palestina malahan sistem pertahanan menyerang pemukiman warga sipil Israel.

Dinukilkan Al-Jazeera rudal sendiri jatuh di pusat kota Rishon LeZion yang terletak di sebelah barat Tel Aviv, sistem pertahanan yang akan di tembakan ke arah Gaza malah membelok dan membuat rudal jatuh di pemukiman dan rumah sakit.

Dalam sebuah video yang diunggah situs berita Palestina Quds News Network terlihat rudal Iron Dome yang ditembakan Israel berputar di udara membentuk huruf 'U' terlebih dahulu sebelum berbalik arah dan jatuh menyasar pemukiman penduduk dan rumah sakit.

Pencegat Iron Dome dilaporkan tidak berfungsi, rudal-rudal dari sistem tersebut terlihat berputar balik dan menghantam rumah-rumah dan rumah sakit di Tel Aviv.

Disaat yang bersamaan Hizbullah juga melancarkan serangan ke Israel usai pembunuhan warga sipil di Libanon.

Menanggapi serangan tersebut pihak Hizbullah kembali meluncurkan roket ke Kiryat Shamona pada Minggu tanggal 5 Oktober 2023 dan berhasil membombardir lantaran Iron Dome milik Israel mendadak eror.

Sarah Wikinson aktivis perjuangan kemerdekaan Palestina menyebut akibat rusaknya Iron Dome menyebabkan banyak korban jiwa yang jatuh di Tel Aviv, "sistem rudal milik Israel berniat diluncurkan ke rumah sakit Al Syifa tapi Iron Dome erorr dan jatuh di Tel Aviv mengakibatkan korban jiwa" tuturnya.

Hingga saat ini pihak Israel belum belum mengeluarkan laporan kerusakan mendadak Iron Dome termasuk korban jiwa akibat ledakan rudal tersebut.

Diketahui Iron Dome dirancang sendiri untuk mencegat dan meluncurkan roket jarak pendek serta peluru artileri yang ditembakan jarak 4 hingga 70 kilometer, lintasannya akan membawa kedaerah penduduk Israel.

Menariknya mal fungsi Iron Dome yang membombardir kota Tel Aviv disebutkan karena ada campur tangan para Hacker top dunia salah satunya berasal dari Indonesia.

Hal ini sebagaimana ramai diberitakan warganet di media sosial TikTok yang mengatakan ada peran Hacker asal Indonesia yang turun tangan menyabotase sistem keamanan milik Israel.

"Brotherhood team of hmei7 is back" tulus akun Racordy dalam sebuah durasi TikTok dengan keterangan randem shooting Iron Dome yang terjadi karena adanya Malware yang merusak sistem pemicu "semoga Tuhan selalu melindungi orang baik hmei7" tambah akun Lala Althaf.

Tak berapa lama muncul unggahan video dengan dengan keterangan yang menyatakan bahwa para Hacker sudah berhasil meretas ratusan Iron Dome milik Israel, "kami telah berhasil meretas ratusan Iron Dome Israel tadi malam dan membalikan ke markas mereka, dengan segala segala kemampuan yang kami miliki, kami minta doanya dari teman-teman" tulis akun hmei7.

Baca Juga: Indahnya Islam, Hanya Melalui Makan dan Minum Bisa Mendapat Pahala

Sontak saja unggahan tersebut memicu ribuan tanggapan warga net yang menyatakan dukungan kemanusiaan kepada warga Palestina.

Akhirnya hmei7 turun gunung juga, semoga semua baik-baik saja dibalik layar, tulis akun Dwi Arya Gumilang.

Ketika infobanknews melansir akun hmei7 pada Selasa pagi (7/11) rupanya akun yang memiliki pengikut sebanyak 300.000 tersebut telah diblokir, berbagai update informasi mengenai serangan kepada Israel pun raib seketika, wawllahu alam semoga informasi bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Jazirah Ilmu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x