Titik Awal Konflik Israel dengan Palestina Sejak Adanya Deklarasi Balfour, Begini Sejarahnya

- 3 Desember 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi terkait sejarah Deklarasi Balfour yang jadi titik awal konflik Israel dan Palestina hingga saat ini.
Ilustrasi terkait sejarah Deklarasi Balfour yang jadi titik awal konflik Israel dan Palestina hingga saat ini. /Tangkapan layar/YouTube PENA MEDIA

KABAR BANTEN - Sekitar 106 tahun yang lalu tepatnya pada 2 November 1917, sebuah dokumen sepanjang 67 kata menandai awal konflik Israel dan Palestina yang panjang dan rumit itu di Timur Tengah.

 

Tidak lain dokumen tersebut dikenal dengan sebutan Deklarasi Balfour, yaitu deklarasi yang menetapkan dukungan Pemerintah Inggris terhadap pendirian rumah bagi orang-orang Yahudi di Palestina pada saat itu masih berada di bawah kekuasaan Inggris.

Lantas bagaimana sejarah singkat dari Deklarasi Balfour tersebut?

Baca Juga: Inilah 6 Alasan Utama Israel Ingin Menguasai Palestina Salah Satunya Klaim Terhadap Kota Yerusalem

Berikut informasinya sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal YouTube PENA MEDIA, inilah sejarah singkat dari Deklarasi Balfour yang jadi awal konflik Israel dan Palestina.

Deklarasi Balfour secara signifikan mempengaruhi arah sejarah wilayah Palestina, bagi orang Israel dokumen ini menjadi landasan penting dalam pendirian negara Israel di Palestina.

Bagi orang Yahudi dokumen ini menjadi landasan penting dalam pendirian negara Israel modern.

Namun bagi banyak orang Arab termasuk bangsa Palestina sendiri bahwa dokumen tersebut dianggap sebagai bentuk penghianatan dari pihak Inggris yang kala itu sedang berseteru dengan Kekaisaran Ottoman.

Deklarasi Balfour ini dirangkai dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Inggris pada masa itu yakni Arthur James Balfour.

Beliau adalah seorang tokoh penting dalam politik Inggris pada awal abad ke 20, Balfour adalah pendukung kuat gerakan politik zionisme yang memainkan peran kunci dalam menyuarakan dukungan Pemerintah Inggris terhadap gagasan pembentukan negara Israel di Palestina.

Dalam sebuah jurnal yang berjudul Deklarasi Balfour, lahirnya sebuah prasangka 100 tahun oleh Yecki Bus yang terbit pada tahun 2017, dikatakan bahwa Deklarasi Balfour ini terjadi akibat adanya zionis internasional pada tahun 1879 di Austria.

Pergerakan organisasi zionis dunia itu dipimpin oleh Chaim Weizmann itu semakin aktif menjelang perang dunia pertama yang terjadi pada tahun 1914 -1918.

Ketika itu misi untuk mendirikan negara Israel di Palestina memang terhalang oleh Khalifah Utsmaniyah yang berkuasa.

Mereka selalu menarik sejumlah tokoh Yahudi Inggris seperti Sir Herbert Samuel dan Lionel Walter Rothschild Pemimpin Komunitas Anglo Yahudi.

Sementara Perdana Menteri Inggris kala itu David LIoyd George bersama Menteri Luar Negeri Inggris yakni Arthur James Balfour juga menilai peranan penting komunitas tersebut demi menarik simpati sekutu yaitu Amerika Serikat yang memiliki banyak komunitas Yahudi.

Baca Juga: Fakta Dibalik Tembok Ratapan Yahudi Disebut Juga Tembok Barat di Area Masjid Al Aqsha Palestina

Pada bulan Mei 1917, rombongan Arthur James Arthur Balfour dengan misi ganda, lantas melakukan kunjungan ke Amerika Serikat dan menemui Justice Brandeis sebagai tokoh sentral Yahudi dan sahabat karib Presiden Amerika Serikat saat itu Woodrow Wilson.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ketika itu Wiliam J.Bryant serta sejumlah menteri lain menyebut dengan tangan terbuka, bahkan Woodrow Wilson menyatakan bahwa dirinya sebagai zionis.

Pada tanggal 2 November 1917 Arthur James Balfour kemudian mengirim surat kepada seorang pemimpin komunitas Yahudi di Inggris yang juga merupakan kepala cabang di sebuah bank milik keluarganya yang berpengaruh, pada intinya bahwa negara Inggris sangat mendukung pendirian tanah air Nasional warga Yahudi di Palestina.

Surat tersebut berbunyi sebagai berikut:
"Kepada Yang Terhormat Rothschild dengan rasa senang saya menyampaikan pada anda, atas nama Pemerintah Kerajaan Inggris deklarasi yang didasarkan pada simpati untuk aspirasi zionis Yahudi ini telah diajukan dan disetujui oleh kabinet perang, Pemerintah Kerajaan Inggris memandang positif pendiri tanah air Nasional untuk orang-orang Yahudi di Palestina dan akan menggunakan usaha terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, sebab dipahami bahwa tidak ada yang dapat menghakimi hak sipil dan agama dari komunitas non Yahudi yang ada di Palestina, atau hal dan status politik yang dimiliki oleh Yahudi di negara lainnya, saya sangat berterima kasih jika anda dapat menyampaikan deklarasi ini kepada Federasi Zionis Britania Raya dan Irlandia, salam Arthur James Balfour."

Pemerintah Inggris pada masa itu berharap bahwa Deklarasi Balfour akan bisa merubah pandangan komunitas Yahudi terutama di Amerika Serikat untuk mendukung sekutu selama perang dunia pertama.

Sejumlah sejarawan berpendapat bahwa pemimpin Inggris pada masa itu melihat komunitas Yahudi sebagai kelompok yang memiliki kekuatan ekonomi dan berpengaruh besar dalam industri keuangan Internasional.

Negara Inggris sendiri meyakini bahwa mereka dapat menjadi pendukung kunci dalam usaha memenangkan perang.

Selain itu, beberapa ahli berpendapat bahwa Inggris sedang berupaya memperkuat posisinya di Timur Tengah, terutama setelah berakhirnya perang.

Pasca perang, situasi di Palestina menjadi semakin rumit setelah wilayah tersebut dikuasai oleh pasukan Inggris.

Sejumlah negara Arab banyak yang melakukan penolakan atas rencana Deklarasi Balfour, hingga hal tersebut juga menimbulkan ketidakpastian atas Palestina yang sempat dijanjikan kemerdekaannya oleh Inggris.

Di sisi lain, gelombang perpindahan imigran Yahudi terjadi secara besar-besaran ke wilayah Palestina yaitu antara tahun 1919-1921.

Hasinya mereka yang sempat menjadi minoritas pada akhirnya sekarang menjadi status mayoritas. Pada bulan Mei 1939 Inggris mulai merubah kebijakan mereka membatasi arus Imigran yang masuk ke Palestina.

Namun kaum zionis Yahudi menentang kebijakan tersebut hingga diwarnai terjadinya perang dunia ke dua pada tahun 1939-1945.

Selang tiga tahun kemudian tepatnya tahun 1948 zionis Yahudi yang sudah menduduki sebagian besar wilayah Palestina secara sepihak mendeklarasikan berdirinya negara Israel di tanah Palestina.

Dari peristiwa tersebut akhirnya menyebabkan konflik yang berlangsung hingga sekarang dan konflik tersebut membawa dampak jangka panjang, dengan eskalasi militer terbaru antara Israel dan Hamas yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

Deklaras Balfour telah meningkatkan ketegangan politik dan sosial di wilayah Palestina, pertempuran antara komunitas Yahudi dan Arab telah menciptakan perpecahan yang mendalam dalam masyarakat, menyulitkan proses rekonsiliasi dan perdamaian.

Baca Juga: Indahnya Islam, Hanya Melalui Makan dan Minum Bisa Mendapat Pahala

Bagi masyarakat Palestina, bahwa Deklarasi Balfour telah menimbulkan rasa ketidakadilan serta frustasi yang mendalam.

Selain itu Deklarasi Balfour juga telah membuat hak warga Palestina telah diabaikan dan semua itu menjadi pendorong kuat atas perlawanan dan perjuangan warga Palestina secara terus-menerus terhadap penjajahan dan penindasan yang dilakukan oleh bangsa Israel.

Itulah informasi tentang sejarah singkat Deklarasi Balfour yang jadi titik awal konflik Israel dan Palestina, mungkin sebagian orang belum mengetahuinya, semoga informasi ini bermanfaat.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Pena Media


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah