Selain itu, lonjakan harga minyak juga dapat menyebabkan inflasi karena harga komoditas energi lainnya ikut naik.
Gangguan pada rantai pasok global juga dapat meningkatkan biaya produksi, yang pada akhirnya akan mengakibatkan naiknya harga jual barang dan jasa, meningkatkan tekanan inflasi.
Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat mengakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah hingga mencapai level yang lebih rendah, seperti Rp17 ribu per dolar AS.
Ini berarti bahwa pemerintah mungkin perlu menyesuaikan target pertumbuhan ekonomi nasional untuk mencerminkan ketidakpastian dan risiko yang ada.
Baca Juga: Sekitar 2.400 Warga Madiun Depresi, Akibat Permasalahan Ekonomi dan Asmara
Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah perlu meningkatkan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Selain itu, peran diplomatik juga penting untuk memfasilitasi dialog dan penyelesaian damai atas konflik di Timur Tengah.***