Wabup Lebak Apresiasi Sikap Kritis Kumala, Aktivis Akhiri Aksi Mogok Makan

- 14 September 2017, 13:15 WIB
wabup lebak temui pengunjuk rasa
wabup lebak temui pengunjuk rasa

LEBAK, (KB).- Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi akhirnya menemui para aktivis Kumala yang telah empat hari melakukan aksi mogok makan di depan kantor Bupati Lebak, Rabu (13/9/2017). Aksi yang menuntut agar Pemkab bertindak tegas terhadap para pengusaha tambang pasir yang dinilai telah merugikan masyarakat ini, merupakan aksi untuk yang kesekian kalinya. Ditemui Kabar Banten usai menemui peserta aksi mogok makan, Wakil Bupati Ade Sumardi menyatakan, Pemkab sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh para mahasiswa dari Kumala yang meminta ketegasan Pemkab dalam menertibkan pengusaha tambang pasir nakal. "Kita sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi mereka karena aksi ini berkaitan dengan dampak pada hasil pembangunan di Kabupaten Lebak. Saya menilai aksi mogok makan yang dilakukan adik-adik Kumala ini sangat memihak terhadap masyarakat," kata Wabup Ade. Wabup menegaskan, pihaknya tidak akan tinggal diam untuk meneruskan aspirasi masyarakat yang disuarakan Kumala, meskipun saat ini kewenangan untuk tambang galian pasir sudah beralih menjadi kewenangan provinsi.

Baca Juga: Protes Truk Pasir Basah, Aktivis Kumala Gelar Aksi Mogok Makan

"Galian pasir sekarang sudah menjadi kewenangan pihak provinsi. Namun kami telah melayangkan surat ke pihak provinsi terkait aturannya. Selama ini Pemkab juga telah berusaha semaksimal mungkin untuk menertibkan galian pasir, khususnya galian yang menjual pasir basah. Karena dampaknya sangat berbahaya bagi pengguna jalan lain dan yang paling parah, akibat pasir basah ini infrastruktur jalan di Lebak menjadi hancur," ujar Wabup. Setelah wakil bupati menemui para mahasiswa yang melakukan aksi mogok makan dan memberikan penjelasan, tak lama akhirnya para mahasiswa menghentikan aksinya dengan membuka tenda dan membubarkan diri dengan tertib.

2 aktivis disarankan istirahat

Sebelumnya dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dua dari enam aktivis Kumala mengalami tensi darah yang cukup tinggi. Sehingga kedua aktivis itu disarankan untuk beristirahat di tenda milik Kumala yang berdiri di halaman Pemkab Lebak. Salah satu perwakilan tim medis Dinkes Lebak, Dr. Deni Hermawan menyatakan, dua dari enam aktivis Kumala mengalami tensi darah yang tinggi, yang diakibatkan kurang tidur, serta kurang istirahat. ”Untuk empat pelaku aksi mogok makan, kondisinya normal. Namun untuk dua aktivis lainnya harus banyak istirahat, karena tensi darahnya cukup tinggi,” ucap dr Deni, seusai melakukan pemeriksaan kesehatan pada enam aktivis peserta mogok makan, Selasa (12/9/2017). Menurut Deni, berdasarkan hasil pemeriksaan secara keseluruhan kondisi kesehatan keenam aktivis itu normal. Namun, karena terlalu lama tidak mendapatkan asupan makanan, tubuh para pelaku mogok makan itu akan lemas. (Lugay/Job)***

Terkait Tingginya Intensitas Lalu Lintas Truk Raksasa, Kumala Kritisi Sikap Pemkab Lebak

Tak Bisa Temui Anggota Dewan, Kumala Segel Gedung DPRD Lebak

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x