Dinkes Lebak Sosialisasikan Sanimas

- 16 September 2017, 23:30 WIB
Maman sukirman kadinkes lebak
Maman sukirman kadinkes lebak

LEBAK, (KB).- Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak secara gencar terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya budaya sehat, dan mengimbau masyarakat agar menghilangkan kebiasaan buang hajat di kebun (Dolbon) dan buang hajat di kali (Doli) disejumlah kecamatan. Kepala Dinkes Lebak, Maman Sukirman mengatakan, kebiasaan atau perilaku dolbon atau doli yang mungkin masih dilakukan masyarakat di pelosok desa, secara tidak langsung bisa menjadi penyebab wabah penyakit seperti diare melalui lalat. ”Untuk mencegah wabah penyakit yang diakibatkan kotoran, serta menjaga lingkungan yang sehat, kami harus terus menerus mengajak warga agar tidak dolbon atau doli. Kebetulan kami ada program sosialisasi sanitasi total berbasis masyarakat (Sanimas) tingkat kecamatan, sehingga dalam sosialisasi tersebut, kami manfaatkan pula untuk mengajak masyarakat agar tidak dolbon dan doli,” ujar Sukirman kepada Kabar Banten, Jumat (15/9/2017). Menurut Sukirman, khusus masyarakat di perkotaan, diyakininya sudah tidak ada lagi kebiasan dolbon maupun doli, karena di permukiman penduduk di perkotaan rata-rata telah memiliki jamban atau toilet di masing-masing kediamannya. Namun, untuk masyarakat di pelosok desa, dinilainya masih ada warga yang belum memiliki jamban, sehingga prilaku dolbon maupun doli masih terjadi. ”Kami harap melalui sosialisasi dan ajakannya, maka masyarakat di pelosok desa memiliki kesadaran untuk memiliki jamban di rumahnya. Apabila keberadaan jamban sudah dimiliki, tentu kebiasaan dolbon maupun doli akan segera hilang dengan sendirinya,” ujar Sukirman. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinkes Lebak, dr. Dani menambahkan, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui jika kotoran manusia bisa mendatangkan wabah diare, melalui media lalat yang hinggap dimakan atau minuman, setelah hinggap dikotoran manusia. ”Lalat yang hinggap pada kotoran manusia, lalu hinggap ke makanan atau minuman yang kita konsumsi itulah yang bisa menimbulkan wabah diare. Karena itu sangat penting bagi kami untuk mencegah dan menghentikan kebiasaan dolbon atau doli,” tutur Dani. (Lugay/Job)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah