Network
LEBAK, (KB).- Harga tiga jenis beras komersial yang diperjualbelikan di Pasar Rangkasbitung, hari ini (Jumat) mengalami penurunan. Berdasarkan pantauan Kabar Banten, Jumat (2/2/2018) pagi di Pasar Rangkasbitung, beras yang mengalami penurunan harga tersebut yaitu beras IR kw I Rp 13.714 turun menjadi Rp 12.743 per kilogram, beras IR kw II Rp 12.286 menjadi Rp 11.821 per kilogram, serta berasa IR kw III Rp 10.943 mejadi Rp 10.443 per kilogram. Namun, meski mengalami penurunan, tetap saja para konsumen mengeluhkannya, karena penurunan harga tersebut tidak terlalu signifikan. Salah seorang pengunjung Pasar Rangkasbitung, Eva Herawati mengatakan, karena penurunan harganya hanya beberapa rupiah saja, maka tetap saja bagi masyarakat ekonomi lemah seperti dirinya tetap merasa berat. ”Menurut saya penurunan harganya tidak seberapa, sehingga tetap saja masih memberatkan bagi masyarakat kecil seperti saya. Kecuali turunnya hingga mencapai harga normal seperti dulu, dimana dari harga beras kualitas terbaik IR kw I Rp 13.714 bisa turun menjadi Rp 10.000 per kilogramnya,” kata Herawati. Intan, pengunjung Pasar Rangkasbitung lainnya mengharapkan, dengan turunnya harga beras pada hari ini (kemarin), maka dirinya berharap di hari-hari berikutnya, semua jenis beras di Pasar Rangkasbitung kembali mengalami penurunan harga. Hingga akhirnya ada harga beras di bawah Rp 10.000 per kilogramnya, seperti dulu. ”Selama berbagai macam jenis beras masih di atas Rp 10.000 per kilogramnya, maka bagi kami masih cukup memberatkan,” kata Intan. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Dedi Rahmat membenarkan, jika tiga jenis beras yang diperjualbelikan di Pasar Rangkasbitung telah mengalami penurunan beberapa rupiah. Namun, agar tidak memberatkan masyarakat, pihaknyapun berharap ketiga jenis beras tersebut bisa kembali mengalami penurunan harga di beberapa hari ke depan. ”Untuk hari ini, penurunan harganya masih beberapa rupiah saja, tetapi mungkin saja di beberapa hari ke depan jumlah penurunannya semakin besar, sehingga tidak lagi memberatkan masyarakat,” tutur Dedi Rahmat. (Lugay/Job)***
-
Senin, 20 Mei 2024 -
Network
-
