Perbaikan Jalan Rangkasbitung-Cipanas Dinilai Percuma, Truk Pasir Basah Biang Kerusakan Jalan Nasional

- 11 Maret 2018, 10:30 WIB
5---panorama-pasir-
5---panorama-pasir-

SEJAK dialihkannya perizinan galian C dari kabupaten/kota ke provinsi, masalah lama yang berkaitan dengan penambangan pasir yang sebelumnya dapat terselesaikan dengan baik, kembali mengemuka. Berbagai protes warga terus mengalir baik ke pihak pengusaha, Pemkab Lebak, serta ke para wakil rakyat. Bahkan sejumlah aktivis yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) sempat melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes atas permasalahan penambangan pasir. Selain kerusakan lingkungan, dan penimbunan pasir (stockfile) di bahu jalan, keluhan atas kerusakan jalan akibat tingginya intensitas truk raksasa yang mengangkut pasir basah hampir terdengar setiap hari. Khususnya dari warga sekitar penambangan pasir, dan pengguna jalan yang dilintasi truk raksasa itu. Warga Desa Pajagan dan sekitarnya serta pengguna Jalan Rangkasbitung-Cipanas, mempertanyakan dibukanya kembali sejumlah galian C yang pernah ditutup Pemkab Lebak. Dan mengeluhkan jalan nasional Rangkasbitung-Cipanas yang mengalami kerusakan dan selalu dalam kondisi becek dan licin akibat sering dilalui truk tronton pengangkut pasir basah. Ucu Juhroni, mantan aktivis Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala), yang juga warga Kecamatan Sajira mengungkapkan, seluruh pengendara roda dua maupun empat saat ini merasa tidak nyaman jika melintasi Jalan Rangkasbitung-Cipanas di sekitar Desa Pajagan, karena kondisinya becek dan licin. ”Akibat kondisi yang selalu terjadi setiap pagi, tidak jarang pengendara roda dua mengalami kecelakaan tunggal hingga mengalami luka di tubuhnya. Kami harap ada pihak yang melakukan pencegahan terhadap truk tronton pengangkut pasir basah agar tidak melintasi jalan raya di Desa Pajagan. Sebab, jika tetap dibiarkan, maka dampaknya akan mengganggu kenyamanan maupun keselamatan para pengendara,” ujar Ucu Juhroni, Jumat (9/3/2018). Selain mengganggu kenyamanan berlalu lintas, ujar Ucu, keberadaan air yang berasal dari pasir basah diatas truk tronton tersebut bisa merusak hotmiks pada badan jalan di Desa Pajagan yang baru diperbaiki beberapa waktu lalu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Lebak, Wawan Kuswanto mengatakan, status jalan Raya Rangkasbitung-Cipanas adalah jalan Nasional. Namun demikian, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Lebak agar keberadaannya tidak mudah rusak oleh truk tronton pengangkut pasir basah. ”Memang, truk angkutan pasir basah adalah salah satu penyebab rusaknya badan jalan. Untuk itu, meski Jalan Rangkasbitung-Cipanas adalah jalan Nasional, namun kami akan tetap melakukan koordinasi dengan pihak Dishub agar segera menindak truk tronton pengangkut pasir basah di jalan tersebut,” tutur Wawan Kuswanto. (Lugay/Job)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x