Korban Banjir Bandang di Kabupaten Lebak tak Betah di Huntara

- 10 Juli 2020, 22:30 WIB

LEBAK, (KB).- Pengungsi korban banjir bandang di Kabupaten Lebak mengaku sudah tak betah menempati hunian sementara (huntara). Mereka meminta agar segera direlokasi ke tempat yang lebih layak huni dan sehat.

"Kita sudah tinggal lima bulan di lokasi huntara ini, rasanya sangat tidak nyaman," kata Iyan, Kepala Dusun di Pengungsian Huntara I Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong, Kamis (9/7/2020).

Ia menjelaskan, warga yang tinggal di lokasi ini sudah tidak nyaman, karena menempati gubuk-gubuk hunian sementara yang dibangun dengan plastik terpal dan hamparan bambu. Apabila, hujan dipastikan kebocoran dan jika terik matahari tentu kepanasan.

Kondisi demikian, menyebabkan masyarakat yang tinggal di Blok Huntara I sekitar 36 Kepala Keluarga (KK) tidak layak huni. Pembangunan huntara yang dibangun masyarakat dan relawan tentu tidak nyaman dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, terlebih kondisi air keruh dan berwarna.

"Kami berharap pemerintah segera merealisasikan pembangunan hunian tetap atau huntap," katanya.

Baca Juga : Nasib Pengungsi Banjir Bandang di Kabupaten Lebak Belum Jelas

Salah seorang warga, Sudin (35) yang tinggal di pengungsian Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong mengaku menempati gubuk huntara sekitar lima meter persegi dan jika hujan kebocoran.

"Di Bangunan huntara, saya terpaksa tidur bersamaan dengan istri serta tiga anak. Karena ruangnya cukup sempit," katanya.

Sementara, Camat Lebak Gedong Wahyudin mengatakan, saat ini warga korban bencana banjir bandang dan longsor sebanyak 186 KK dan mereka tersebar di Blok Huntara I sampai IV. Mereka menempati gubuk-gubuk huntara itu dan sudah berlangsung lima bulan terakhir hingga kini belum direlokasi ke tempat yang lebih aman dan nyaman.

"Kami sudah menyampaikan laporan warga korban bencana alam yang ingin direlokasi ke tempat yang layak huni itu ke Bupati Lebak, namun belum ada realisasinya," katanya. (ND)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah