Anies Baswedan Sampaikan Pesan Menyentuh Hati, Lihat Pasien Covid-19 Ditutup Kain Putih

25 Januari 2021, 06:32 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau pasien Covid-19 yang dirawat di ruang ICU RSUD Cengkareng. /Instagram@aniesbaswedan

KABAR BANTEN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pesan menyentuh hati saat memantau kondisi pasien di RSUD Cengkareng melalui monitor layar TV.

Pesan tersebut ditulis Anies Baswedan melalui akun Instagram aniesbaswedan Minggu 24 Januari 2021.

Dalam unggahannya Anies Baswedan yang mengenakan kemeja lengan pendek didampingi staf memantau ruang ICU.

Yang jadi perhatian Anies Baswedan yakni ruang ICU yang ada pasien Covid-19 yang sudah ditutup kain putih.

'Pasien itu baru saja ditutup kain putih. Ikhtiar manusia berhenti di situ. Semua alat dilepas, Ia telah jadi jenazah. Kematian dalam kesendirian, tanpa ada keluarga di sampingnya," tulis Anies Baswedan.

Baca Juga : Update Covid-19 Kabupaten Lebak: Juru Bicara Satgas Positif Corona, Kepala BPBD dan Kadinkes Panjatkan Do'a

Anies melanjutkan, "Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar tv, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat. Peristiwa itu dekat. Apalagi kain putih itu menutup wajah dan badan orang yang kita kenal. Momen yang tak berjarak," tulisnya.

Anies kemudian menuliskan episode pasien Covid-19 yang tak tertolong tersebut.

"Tidak lama kemudian, Kami menemui keluarganya di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam. Sesuatu yang tak pernah mereka bayangkan akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun keluarga itu, kini tersimpan menjadi kenangan," tulisnya lagi.

Baca Juga : Kabar Duka, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banten Husni Hasan Meninggal Dunia

Anies menuliskan juga, dalam hitungan jam, menjelang Maghrib, jasad itu telah tiba di pemakaman dan siap dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya di liang kubur.

"Teman-teman semua, ini bukan fiksi dan bukan sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular COVID-19 dan berujung pada kematian," katanya.

Menurut Anies, penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, lalu menularkan pada anggota keluarga lain.

Anies mengatakan, fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Oleh karena itu, Anies mengingatkan janganlah jadi penular, tetapi Ikutlah mencegah penularan.

Baca Juga : Sosok KH Abuya Dimyati, Ulama Kharismatik yang Bikin Kapolda Banten Kagum

Anies juga mengimbau masyarakat agar mengurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga.

Pakai masker itu tidak nyaman, tulis Anies, tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman.

"Berjarak, tak bersalaman dengan keluarga itu terasa aneh, tapi ingatlah terpisah untuk isolasi bahkan berpisah selamanya itu jauh amat tidak nyaman. Jadi jangan lelah, jangan lengah," tutur Anies.

Sekali lagi, Anies menegaskan virus itu bukan fiksi. "Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua," tulis Anies yang juga mantan Mendiknas tersebut.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler