Presiden Jokowi: Keluarga adalah Tiang Negara, Peran BKKBN Strategis Bagi Masa Depan Bangsa dan Negara

29 Januari 2021, 09:42 WIB
Presiden Jokowi didampingi Seskab Pramono Anung dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Banggakencana, Kamis, 28 Januari 2021. /Humas Setkab/Setkab

KABAR BANTEN - Presiden Jokowi menyampaikan bahwa peran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sangat strategis bagi masa depan Bangsa dan Negara karena keluarga adalah tiang negara.

"Sesungguhnya keluarga adalah tiang negara. Jika tiap keluarga hidup secara berkualitas, maka Indonesia juga akan berkualitas dan sejahtera. Jangan lupa, di tengah keluarga yang sejahtera akan lahir keluarga yang sehat dan cerdas," ujar Presiden Jokowi, pada acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 28 Januari 2021.

Hadir mendampingi Presiden dalam acara pembukaan Rakornas tersebut di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Adapun sejumlah menteri kabinet hingga jajaran BKKBN lainnya mengikuti acara secara virtual.

Presiden mengatakan, saat ini penduduk Indonesia mulai didominasi oleh generasi muda. Hal itu akan mencapai puncaknya dalam kurun 2025 hingga 2035 mendatang lewat bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif akan jauh lebih besar dibandingkan dengan kategori usia lainnya.

“Oleh karena itu, Indonesia harus mempersiapkan generasi muda tersebut menjadi generasi unggul yang akan memimpin dan membawa kemajuan bagi Indonesia di masa emas mendatang. Kita harus tahu dan menyiapkan betul sehingga saat Indonesia Emas, yang muncul adalah keluarga sehat, produktif, dan berkualitas. Di tangan mereka lah nasib bayi yang baru lahir maupun yang akan lahir ke depannya,” ujar Presiden Jokowi, seperti dilansir KabarBanten.com dari setkab.go.id.

Baca Juga : Daerah Diminta Ikut Serta, Presiden Jokowi Tunjuk BKKBN Tangani Stunting

Presiden Jokowi mengajak BKKBN beserta seluruh jajarannya untuk menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan karena kelompok sasaran binaan utamanya adalah generasi muda, keluarga muda yang lebih berkarakter digital aktif di media sosial.

“Metode komunikasi BKKBN juga harus berubah berkarakter kekinian, penyampaian informasi gunakan media-media yang kekinian sehingga pesan bisa tersampaikan ke sasaran,” ujarnya.

Kemudian, kata Presiden, sosialisasi yang dilakukan bukan hanya perihal jumlah anak. Jarak antar kelahiran sangat penting dan yang tidak kalah penting adalah membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagi bidang seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan anak dan kebahagian keluarga, gizi, kualitas sanitasi, lingkungan.

“Saat ini angka stunting 27,6 persen, target kita di 2024 menjadi 14 persen. Bukan angka yang mudah, tapi saya meyakini kalau lapangan dikelola dengan manajemen yang baik angka ini bukan angka yang sulit dicapai. Sudah didesain konsolidasi anggaran dan program Kementerian Lembaga yang berkaitan dengan kegiatan ini akan seperti apa, ini menjadi tugas Bapak dan Ibu semua karena persoalan stunting harus mendapatkan perhatian serius. Dengan koordinasi Kemenko PMK dengan Kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksana, mulai saat ini BKKBN memegang kendali pencegahan stunting,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga : TMKK 2020 Korem 064 MY Serang: Dukung Program Banggakencana, BKKBN Apresiasi Kodim dan Koramil

Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa Rakornas BKKBN tahun ini mengangkat tema “Meningkatkan Upaya dan Strategi dalam Rangka Percepatan Implementasi Program Banggakencana Melalui Lintas Sektor di Masa Pandemi Covid-19”.

Pelaksanaan Rakornas tahun ini, kata dia, menggunakan metode hybrid meeting, yaitu mengkombinasikan online/virtual dengan offline, guna mendukung upaya pencegahan terjadinya penularan Covid-19.

Adapun peserta Rakornas terdiri dari seluruh ASN BKKBN baik di pusat maupun di provinsi, termasuk para PKB/PLKB, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, organisasi profesi, mitra kerja internasional dan organisasi kemasyarakatan.

Hasto mengatakan, BKKBN akan memberikan perhatian yang lebih pada operasi akar rumput berbasis data teknis yang termutakhirkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

“BKKBN pada tahun 2021 telah siap melaksanakan Pendataan Keluarga (PK) secara serentak di seluruh Indonesia. Produk data mikro akan dijadikan sebagai rujukan intervensi operasional di lapangan dan yang memberi keyakinan kepada kami bahwa program yang dirancang dapat tersampaikan secara cepat dan tepat pada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Hasto, dalam keterangan pers BKKBN.

Baca Juga : Sosialisasi Program Banggakencana, BKKBN Banten: Dibutuhkan Peran Berbagai Mitra

Hasto juga menyatakan kesiapan BKKBN untuk mendukung visi Presiden Joko Widodo terkait pencegahan dan penurunan prevalensi stunting serta membentuk keluarga Indonesia yang berkualitas, bahagia, dan sejahtera.

"Insyaallah, BKKBN bersama seluruh jajaran, siap mengemban amanah yang baru yang diberikan Bapak Presiden. Kami dengan didukung penyuluh-penyuluh KB yang ada di desa dan di seluruh wilayah di Indonesia siap untuk menjalankan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024," ujarnya.

Hasto mengungkapkan, BKKBN telah merancang bangun inovasi percepatan melalui intervensi hulu yang bertujuan untuk mencegah terlahirnya bayi stunting serta telah menyusun 5 Strategi.

“Kelima strategi itu, pertama, mencegah kelahiran bayi berpotensi stunting. Kedua, pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Ketiga, memperkuat basis data intervensi dan monitoring stunting. Keempat, promosi dan Pelembagaan keterlibatan masyarakat. Kelima,kemitraan penanganan stunting. Kelima strategi ini juga didukung oleh 12 Kegiatan Prioritas,” ungkap Hasto. 

Seperti diketahui, BKKBN merupakan ujung tombak bagi pembentukan keluarga berkualitas sejak dini. Melalui program Banggakencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana), BKKBN berupaya keras untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang seimbang agar tercapai Indonesia Maju.***

Editor: Kasiridho

Sumber: setkab BKKBN

Tags

Terkini

Terpopuler