KABAR BANTEN - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak cendekiawan muslim muda Indonesia untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi bukan konflik dan polarisasi.
Hal itu disampaikan AHY saat memberikan keynote speech pada Weebinar Muktamar ke-3 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda, Sabtu, 27 Februari 2021.
Dengan menggunakan semangat kebersamaan, kata AHY, bisa menghindari konflik apalagi polarisasi diantara kita karena Indonesia butuh persatuan dan keutuhan untuk bisa maju ke depan.
Selain itu, AHY menjelaskan empat hal lain yang dapat dilakukan cendekia muslim muda Indonesia untuk mewarnai politik nasional.
"Pertama, mari kita terus berpikir kritis. Critical thinking itu diperlukan untuk perubahan dan kemajuan. Selalu mencari tahu, dan selalu melihat sesuatu secara jernih. Kritis bukan berarti pesimis, bukan juga nyinyir, tapi kita bisa menganalisa sesuatu dengan baik," ujar AHY.
"Tapi tidak cukup dengan berpikir saja, suarakan itu dengan lantang di ruang-ruang publik. Jadi, berpikir kritis dan berani bersuara," lanjut AHY, dikutip KabarBanten.com dari akun Instagram @pdemokrat, Senin, 1 Maret 2021.
Baca Juga: Tetap Dukung Kepemimpinan AHY, 8 Organisasi Sayap Partai Demokrat Tolak KLB
Setelah berpikir kritis dan menyuarakannya, AHY mengajak para cendekia muslim muda untuk melakukan aksi nyata dan cepat tanggap merespon berbagai tantangan dan permasalahan bangsa.
“Turun langsung, singsingkan lengan baju kita untuk membantu rakyat secara langsung,” ujar AHY.
Baca Juga: Camping di Bukit Waruwangi, Iti Octavia Jayabaya Jamu Ketum Partai Demokrat, AHY Mengaku Merinding
Ia kemudian mencontohkan beberapa aksi nyata yang telah dilakukan Partai Demokrat untuk membantu rakyat yang sedang kesulitan, seperti di antaranya memberikan sembako bagi warga yang kesulitan dan bantuan kesehatan saat pandemi Covid-19.
“Mari kita sama-sama berani lawan hoax, fake news, hate speech, dan segala bentuk disinformasi yang dapat memecah belah bangsa. Merusak kerukunan dan persatuan kita semua. Jangan sampai kita menjadi korban, apalagi menjadi pelaku penyebaran berita-berita bohong dan fitnah,” ujar AHY.***