KABAR BANTEN – Seorang wali kota akhirnya harus menjadi saksi di sidang Rizieq Shihab atau Habib Rizieq Shihab (HRS) dalam perkara swab test di RS UMMI Bogor, di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, 14 April 2021.
Dalam siding tersebut, sang wali kota tersebut adalah Wali Kota Bogor Bima Arya yang bersumpah dengan mengangkat tangan seperti yang dikutip KabarBanten.com dari akun Twitter pribadinya @BimaAryaS.
Dalam caption fotonya tersebut, Wali Kota Bogor Bima arya Sugiarto mengatakan semua yang dia lakukan untuk melindungi warhanya yang dicintai.
Baca Juga: Jelang Sidang Lanjutan Rizieq Shihab, Amien Rais Keluarkan Komentar Panas, Begini Pernyataannya
Andai RS UMMI koperatif sejak awal, menurut dia, tidak akan pernah ada persidangan tersebut
“Semua yang saya lakukan hanya untuk melindungi warga yang saya cintai. “Kalau saja RS Ummi koperatif sejak awal, tidak ada yang disembunyikan, sidang ini tidak pernah ada.” Jakarta, 14 April 202,” tulis @BimaAryaS.
Postingan tersebut justru Wali Kota Bogor Bima arya Sugiarto diserang dan dibully para netizen. Mereka di antaranya bersumpah dan mendoakan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto jika benar atau berbohong dalam kesaksiannya.
“bismillahirahmanirrahim,Demi Allah,apabila yang anda katakan itu benar karena utk melindungi warga anda,smg anda diberikan kesehatan,” tulis akun Twitter @AufarHafiz.
“dan apabila yg anda perbuat itu demi menzalimi Habieb Rizieq Sihab,semoga Allah membalas segala perbuatan anda,” katanya menambahkan.
“Kelakuan Lo sama HRS bakalan di mintai pertanggung jawaban di akhirat, apapun alasannya,” tulis @Jhon08628343.
Sementara itu, seorang netizen dengan akun @bayuirawan8080 membandingkan kesaksian Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menyebut Rizieq Shihab swab diam-diam dengan kasus Menko Ekuin Airlangga Sutarto yang justru diam saat positif Covid-19.
Baca Juga: FPI Dibubarkan Pemerintah, Spanduk hingga Baliho Bergambar Habib Rizieq Shihab Diturunkan Petugas
Bahkan, dia juga memposting berita yang menyebut Menko Airlangga Hartarto rahasiakan status Covod-19, dan Istana minta masyarakat memahaminya. “Perilaku buruk, malah masyarakat diminta memahami,” katanya.***