Prabowo Tegas Beda Pendapat dengan Jenderal Ini, Pengaruhi Pimpinan tidak Benar, Analisanya Terbukti Salah!

14 Juni 2021, 05:30 WIB
Prabowo Subianto hadir dalam Podcast Deddy Corbuzier /Tangkapan layar Youtube Deddy Corbuzier

KABAR BANTEN - Menteri Pertahanan atau Menhan RI Prabowo Subianto akhirnya muncul melalui Podcast Deddy Corbuzier.

Dalam Podcast Deddy Corbuzier itu, Prabowo blakblakan soal proses politiknya dari calon presiden sampai mau masuk kabinet, hingga sorotan setelah jadi Menhan RI.

Dari kemunculan Menhan RI Prabowo Subianto di Podcast Deddy Corbuzier itu, terungkap adanya beberapa oknum elite yang mempengaruhi pimpinan tidak benar.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Sambut Kedatangan Prabowo, Close The Door Segera!

Meski tidak secara jelas oknum maupun pimpinan yang dimaksud, namun Prabowo menyebut oknum elite.

"Ada oknum, beberapa elite terutama, yang menurut saya....," kata Prabowo, dikutip KabarBanten.com dari Youtube Deddy Corbuzier.

"Saya gak ngerti, kurang apa ya. Kurang baca, kurang cerdas, kurang apa ya," katanya melanjutkan.

Prabowo kembali menegaskan bahwa ada yang bilang dan meyakinkan pimpinan Indonesia dalam 40 tahun ke depan tidak akan ada perang.

"Lu bisa baca apa 40 ke depan. Mungkin lu bisa baca 40 tahun ke depan," kata Prabowo kepada Deddy Corbuzier, yang dijawab tidak bisa karena kelamaan.

Baca Juga: Prabowo Ditemui Natalius Pigai, Tanya Kabar hingga SPP Sekolah, Netizen Curhat Anaknya Nunggak tak Boleh Ujian

Prabowo menegaskan dirinya berbeda pendapat dengan oknum elite yang mempengaruhi pimpinan tersebut.

Prabowo kemudian menceritakan saat dirinya masih aktif sebagai TNI, saat mau dilantik menjadi Letnan.

"Ada Jenderal dari Jakarta, datang ke Magelang, dia kasih ceramah ke kita," katanya.

Jenderal di masa Prabowo masih menjadi Taruna itu, menyampaikan analisa bahwa Indonesia tidak akan ada perang dalam 25 tahun yang akan datang.

"Karena itulah para taruna, sekarang lebih belajar sospol, belajar ini dan itu lah. Kita dwi fungsi. Pokoknya gak ada perang," katanya.

Baca Juga: Persiapan Pilpres 2024, Prabowo Gratiskan Televisi Satelit Miliknya Bagi Kader Gerindra

Prabowo masih mengingat pernyataan Jenderal tersebut terjadi pada tahun 1974. Namun analisa sang jenderal itu salah.

Setahun dari pernyataan sang jenderal itu atau tepatnya pada Desember 1975, pecah Timor Timur.

"Saya waktu itu baru lulus, latihan kecabangan, dasar, latihan para, latihan komando," katanya.

Akhirnya pada Maret 1976, Prabowo tiba di Timor Timur hingga terjadi reuni beberapa angkatan.

" Kita kumpul semua ya di Timtim. Berarti kan perangnya besar itu. Belum satu tahun ramalan jenderal itu. Tidak bener," katanya.

Baca Juga: KRI Nanggala 402 Tenggalam Siapa Paling Bertanggung Jawab?, Netizen Sebut Menhan Prabowo dan 10 Pihak Lainnya

Oleh karena itu, Prabowo mengatakan kita tidak tahu apa yang akan terjadi. "Jadi kita harus siap," katanya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler