Kondisi Bahaya Terdeteksi Oximeter, Cepat Ambil Tindakan Jika Saturasi Oksigen Kurang dari Angka Ini

11 Juli 2021, 15:44 WIB
Oximeter berfungsi mendeteksi saturasi oksigen dalam darah /Pexels.com/Stanley Ng/

KABAR BANTEN – Salah satu alat kesehatan yang perlu dimiliki di masa pandemi Covid-19 yaitu Oximeter.

Oximeter ini berguna bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri untuk memantau saturasi oksigen dalam darah.

Dengan Oximeter ini, kita bisa mengambil tindakan cepat jika terjadi kondisi bahaya, seperti hypoxaemia atau menurunnya saturasi oksigen dalam darah.

Baca Juga: Anak Positif Covid-19 Isolasi Mandiri, Apa Saja yang Perlu Disiapkan Orangtua?

Dilansir Kabar Banten dari YouTube Farmalkes TV, Ahad 11 Juli 2021, dijelaskan bahwa Oximeter merupakan alat untuk memonitor kondisi saturasi oksigen dalam darah seseorang yang sedang melakukan isolasi mandiri.

“Kita memerlukan alat pendeteksi yang mudah agar dapat dengan cepat mengambil tindakan jika terjadi kondisi bahaya seperti hypoxaemia atau menurunnya saturasi oksigen dalam darah,” bunyi pesan dalam video animasi yang dibuat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI tersebut.

Selain untuk memonitor saturasi oksigen dalam darah, oximeter juga dapat mengukur denyut jantung per menit.

Dijelaskan, Oximeter berguna untuk mengkonfirmasi tingkat saturasi oksigen dalam darah, sehingga dapat mendeteksi ketika terjadi silent hypoxia atau penurunan saturasi oksigen dalam darah, walaupun tidak ada gejala sesak nafas atau gejala lainnya.

Baca Juga: Mobilitas Warga Kota Cilegon Cuma Turun 15,9 Persen Selama PPKM Darurat, Berikut Capaian Daerah se-Banten

Cara menggunakan Oximeter cukup mudah yaitu dengan memposisikan jari telunjuk selama beberapa detik tepat di antara dua sensor pada Oximeter agar mendapatkan hasil yang akurat.

Beberapa hal perlu diperhatikan sebelum menggunakan Oximeter antara lain. Pertama, menghapus pewarna kuku.

Kedua, pilihlah jari yang ukurannya pas, tidak terlalu longgar tidak juga terlalu ketat di dalam Oximeter.

Ketiga, saat menggunakan Oximeter usahakan tubuh dalam posisi tenang tidak bergerak.

Keempat, lakukan pengukuran saturasi oksigen dalam darah sekitar 2-3 kali sehari.

Dalam tayangan video tersebut dijelaskan mengenai angka normal saturasi oksigen dalam darah.

Disebutkan jika nilai saturasi oksigen dalam darah yang ditandai dengan istilah SPO2 nilainya lebih besar dari 94 persen, dan tanpa tanda kritis seperti nyeri dada, sesak nafas, perubahan mental, artinya saturasi dalam darah normal.

Namun, disarankan untuk tetap melanjutkan pemantauan di rumah.

Baca Juga: Hilang Indra Penciuman? No Worry, Gunakan Lemon untuk Pulihkan Anosmia

Kemudian, jika SPO2 kurang dari 94 persen artinya pasien memerlukan rawat inap untuk pemantauan dan tindakan lebih lanjut.

Selanjutnya kondisi ang terakhir yaitu masuk dalam kategori berbahaya.

Yaitu ketika SPO atau Oximeter menunjukkan saturasi oksigen dalam darah kurang dari 90 persen, yang artinya terjadi kegawatdaruratan medis sehingga memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan dengan unit perawatan intensif.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler