Paru-Paru Pasien Covid-19, Gejalanya Menyerupai Pneumonia, Begini Kondisinya...

14 Juli 2021, 07:36 WIB
Ilustrasi hasil CT Scan /Tangkapan layar hellosehat.com

KABAR BANTEN - Berbagai penelitian dilakukan tentang segala virus corona, termasuk bagaimana sebenarnya kondisi paru-paru pasien Covid-19.

Covid-19 yang sampai hari ini telah menelan jutaan korban jiwa, sedang diteliti oleh banyak ahli di berbagai negara, di antaranya kondisi paru-paru pasien Covid-19.

Dari pemeriksaan melalui CT SCAN, kondisi paru-paru pasien Covid-19, menunjukkan gejlNY menyerupai pneumonia yakni terlihat adanya bercak putih.

Baca Juga: Waspada Gejala Covid-19 Terbaru: Mudah Marah dan Bingung

WHO melaporkan bahwa penyakit ini menyerang paru dalam, sehingga bagaimana sebenarnya kondisi paru-paru pasien Covid-19 menjadi bagian yang diteliti para ahli.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari hellosehat.com, hampir sebagian pasien Covid-19, virus ini muncul dan berakhir di organ tubuh yang sama yakni paru-paru.

Penyakit ini menyerang paru-paru dalam tiga fase, yaitu replikasi virus, hiper-reaktivitas imun, dan kerusakan paru.

Akan tetapi, tidak semua pasien menghadapi ketiga fase tersebut, karena faktanya hanya ada 25 persen pasien SARS yang mengalami kesulitan bernapas.

Begitu juga dengan kondisi Covid-19, dari beberapa laporan di awal wabah coronavirus dimulai, 18 persen gejalanya berat atau dalam kondisi kritis. 

Berdasarkan penelitian dari jurnal Radiological Society of North America, kondisi paru-paru pasien Covid-19 memiliki bercak putih di dalamnya.

Baca Juga: Selain Hilang Penciuman, Waspadai Juga Dysgeusia, Sebagian Pasien Covid-19 Alami Ini

Dari kondisi paru-paru pasien yang menjalani pemeriksaan CT SCAN, menunjukkan gejalanya menyerupa pneumonia yakni terlihat adanya bercak putih.

Bercak putih tersebut disebut sebagai ground glass opacity (GGO) dan biasanya ditemukan pada subpleural di lobus bawah.

Adanya bercak putih tersebut, menandakan bahwa pasien memiliki cairan pada rongga parunya yang sebenarnya tidak khusus untuk Covid-19 saja, melainkan juga pada infeksi lainnya.

Para ahli masih perlu meneliti tentang cairan atau flek di paru pasien Covid-19. Namun di dalam penelitian itu, juga menunjukkan bahwa pasien yang sembuh dari pneumonia virus corona menunjukkan kondisi yang cukup parah.

Kondisi parah tersebut muncul sekitar 10 hari setelah gejala awal dari coronavirus. Kemudian, ketika sudah menjalani pengobatan dan pemeriksaan CT SCAN setelah 14 hari munculnya gejala awal, tanda-tanda perbaikan pada paru mulai muncul.

Sebenarnya, mendiagnosis kondisi paru pasien yang terinfeksi Covid-19 lewat CT SCAN belum cukup untuk menetapkan, apakah mereka positif atau tidak.

Masih diperlukan faktor lainnya untuk memastikan hal tersebut, seperti gejala, riwayat klinis, dan penggunaan alat uji khusus Covid-19.

Hampir sebagian besar pasien yang terinfeksi coronavirus berawal dan berakhir di organ yang sama yaitu paru-paru.

Apabila sudah masuk ke dalam tubuh, biasanya akan menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti demam, batuk, bersin, dan kemungkinan menyebabkan pneumonia.

Baca Juga: Gejala Ringan Covid-19, Tapi Terpaksa Harus ke Rumah Sakit, Jangan Abaikan 6 Hal Penting Ini

Pada saat infeksi virus baru masuk ke dalam tubuh, coronavirus akan menyerang sel paru manusia. Sel paru-paru terbagi dalam dua kelas, yaitu memproduksi lendir dan berbentuk seperti tongkat rambut yaitu silia.

Apabila lendir kotor berada dalam tubuh, fungsinya masih tetap sama, yaitu melindungi jaringan paru dari bakteri dan menjaga kelembapan organ pernapasan. Selain itu, sel silia berdetak di sekitar lendir untuk membersihkan serbuk sari dan virus.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler