Kenali Perbedaan Gejala Anosmia Akibat Covid-19 dengan Flu Biasa, Apa Saja?

14 Juli 2021, 11:46 WIB
Ilustrasi anosmia penderita flu biasa /pixabay.com/

KABAR BANTEN – Hilangnya fungsi indera penciuman atau Anosmia bukanlah patokan bahwa seseorang terinfeksi Covid-19.

Anosmia yang kerap dialami sebagian besar pasien Covid-19 ini bukanlah gangguan kesehatan yang baru dalam dunia medis.

Jauh sebelum Covid-19 melanda, gejala Anosmia juga sering dialami oleh penderita flu biasa atau Influenza.

Baca Juga: Indra Penciuman Hilang Bisa Dipulihkan dengan Bahan-bahan Alami, Apa Saja?

Dokter relawan Wisma Atlet Jakarta, Otto Rajasa menjelaskan bahwa Anosmia dialami oleh beberapa orang dengan gangguan kesehatan.

Seperti penderita Covid-19, flu, polip, diabetes mellitus tahunan.

“Penyebab Anosmia banyak, ada karena Covid-19. Sebelum ada Covid itu influenza, polip atau benjolan pada hidung, diabetes melitus bertahun-tahun, tumor otak, itu juga bisa Anosmia,” kata dokter Otto melalui konten YouTube-nya yang diunggah Januari 2021.

Pria yang akrab disapa Dokter Pot ini menjelaskan tentang perbedaan gejala Anosmia yang diakibatkan Covid-19 dengan gejala hilangnya indra penciuman karena flu biasa.

Dia menjelaskan, Anosmia yang dirasakan penderita flu biasa relatif ringan dan alebih cepat sembuh.

“Pada penderita flu biasa, Anosmia ini dirasakan ringan, (penciuman) tidak sampai benar-benar hilang. Dan akan lebih cepat sembuh sekitar 1 sampai 3 hari,” kata Otto.

Menurutnya, Anosmia pada penderita flu biasa terjadi karena hidung yang mampet.

“Karena buntu hidungnya, maka terjadi gangguan (Anosmia),” ucapnya.

Baca Juga: Indra Perasa Hilang Saat Pandemi, 5 Bahan Dapur Ini Dinilai Bisa Membantu Memulihkannya

Selain itu, Anosmia pada penderita influenza terjadi tanpa disertai gangguan pengecapan.

“Jadi masih bisa merasakan pahit, manis, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Sedangkan pada penderita Covid-19, Anosmia yang dirasakan akan lebih berat dan butuh penyembuhan cukup lama.

“Pada Covid itu tidak disertai dengan buntu di hidung. Ini khas banget gejala Covid. Kemudian, disertai gangguan pengecapan. Rasa makanan sangat berkurang,” tuturnya.

Selain itu, Anosmia akan dirasakan tiba-tiba oleh penderita Covid-19 tanpa didahului gejala.

“Sebelum ada gejala apapun, misalnya tidak ada meriang, tidak batuk atau flu. Itu tiba-tiba. Hati-hati, kemungkinan kena Covid,” ujarnya.

Jika itu terjadi, dokter Otto menyarankan agar segera melakukan isolasi mandiri.

“Pertama, isolasi mandiri, enggak usah tes apapun. Isolasi mandiri sekitar 14 hari sudah sukup, tidak akan nular lagi setelah itu,” ujarnya.

Namun, jika ragu dan harus bertemu dengan orang, langkah yang perlu dilakukan adalah tes swab.

“Kalau memang terpaksa harus bertemu dengan orang, lakukan swab. Jadi jangan panik,” kata dia.

Menurut Dokter Otto, para penderita Covid-19 yang merasakan Anosmia justru harus bersyukur. Loh kenapa?

Baca Juga: Kehilangan Fungsi Indra Penciuman Akibat Terinfeksi Covid-19, Jangan Panik Latih dengan Bubuk Kopi

“Ketika menderita Anosmia  saat Covid, kamu harus bersyukur,” ucapnya.

“Karena hasil penelitian, Covid kita ini tidak akan memberat, biasanya jarang dirawat di rumah sakit. Kelainaan pada darah itu lebih rendah. Jadi akan sembuh lebih cepat. Jadi biasanya sangat ringan Covidnya,” ujarnya.

Dia juga menyarankan agar selalu melatih indra penciuman ketika mengalami Anosmia. “Dengan latihan itu 83 persen membantu kesembuhan,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, banyak bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk melatih agar indra penciuman kembali normal, seperti kayu putih, kayu manis, bunga mawar, lemon, peppermint, dan lainnya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler