KABAR BANTEN - Lukman Sardi pernah menjalani berbagai profesi sebelum akhirnya menjadi aktor ternama Indonesia. Sejumlah profesi yang dijalani Lukman Sardi jauh dari dunia seni.
Lukman Sardi mengatakan semasa kecil ia mengaku terbebani oleh nama besar sang ayah Idris Sardi. Dimana Idris Sardi merupakan sosok maestro biola tanah air.
Lukman Sardi pun sempat belajar biola sesuai kemauannya. Ayahnya selalu mendidik dirinya dengan disiplin.
"Karena bokap orang yang disiplin banget, pada saat elu memutuskan mau ambil biola berarti lu harus ikutin yang benar belajar biola," ujar Lukman Sardi seperti dikutip Kabar Banten dari YouTube Daniel Mananta, Rabu 28 Juli 2021.
"Misal subuh bangun latihan, bukan latihan nada, jadi megang biola terus nada panjang gak boleh putus, cuma 1 2 3, mata lagi ngantuk balik lagi, begitu putus ulang lagi dari awal. Karena menurut bokap itu kekuatan seorang pebiola pada saat mampu nafasnya panjang. Sehingga orang gak berasa ada perpindahan," sambung Lukman Sardi.
Ia mengatakan beban berat menyandang sebagai anak Idris Sardi. Sebab ketika ia masuk sekolah orang-orang tahu jika ia anak maestro biola.
Sehingga ekspektasi guru dan semua orang selalu berharap ia menjadi yang terbaik. Walau pun pada akhirnya ia memang selau keluar sebagai juara di sekolah.
Sampai akhirnya ia pun ingin keluar dari bayang-bayang nama besar sang ayah. Lukman Sardi mengaku tak pernah berpikir akan berada di dunia musik, sehingga ia mengambil kuliah hukum internasional. Sebab saat itu ia berpikir akan menjadi diplomat suatu saat.
"Sampai akhirnya di semester berapa gue menyesal karena gue jadi tahu bahwa hukum Indonesia itu hukum paling usang sedunia. Jadi dari Prancis dipake Belanda terus dipake Indonesia terus praktek hukumnya ajaib gue merasa kenapa gue ambil hukum, jadi bukan sesuatu yang gue bangga," tuturnya.
Setelah lulus kuliah, Lukman Sardi mengaku sempat bekerja sebagai sales asuransi pada temannya. Dia menikmati pekerjaan tersebut sebab mendapat banyak komisi.
"Lumayan happy dapat lumayan gede karena memanfaatkan koneksi kenalan om gue, gue paksa ambil ambil jadi dapat komisi gede, lumayan kalau gini terus. Cuma akhirnya gak bisa ngapa ngapain," ucapnya.
Kemudian dirinya pun diajak temannya untuk membuat cikal (TK). Ia diajak karena dirinya dikenal suka dengan anak kecil. Setelah ikut membincangkan konsep, akhirnya ia pun menjadi asisten manager dan kadang ngajar di TK tersebut.
"Iya (jadi guru TK) sama asisten manager untuk urusin taman bermain. Gue happy karena menikmati momen itu," katanya.
Baca Juga: PPKM Level 4 Jawa Bali, Berikut Sejumlah Bantuan Sosial yang akan Diterima Masyarakat
Dirinya merasa menemukan sesuatu yang berbeda ketika bersama anak-anak. Dimana anak-anak selalu ekspresif. Namun kemudian ia berpikir ia tak bisa memiliki jenjang karir jika terus di TK.
Sampai akhirnya ia diajak temannya untuk bermain dalam film pendek. Kemudian sempat pula diajak syuting oleh aktor senior Harry Capri dan Camelia Malik. Dirinya langsung menjadi peran utama untuk sinetron 25 episode.
"Tapi gue gak ingin di dunia itu, sampai akhirnya di cikal gue dapat tawaran dari Sapto salah satu benang merah perfilman Indonesia, dia telfon mau ada casting ini film Mira Lesmana, gokil juga, gue datang dan dikasih buku Gie, gue suruh baca bentar disuruh pulang baca lagi," ucapnya.
"Gue gak merasa bakal trpilih ternyata mereka oke, kenapa mba Mira ajak gue casting karena dia impres sama peran fillm pendek kemarin. Dia impres terus ajak gue. Di film Gie ada proses reading, gue menemukan ternyata ini jalan gue, gue banyak ngobrol sama mba Mira, mas Riri, makanya gue keluar dari cikal," sambung Lukman Sardi.***