150 Juta Orang Belum Divaksin Covid-19, di Tengah Kelangkaan Vaksin di Dunia, Bagaimana Stok Vaksin?

23 Agustus 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi Presiden Jokowi saat vaksinasi Covid-19. Kini, 57 juta orang Indonesia sudah vaksinasi dan 150 juta belum divaksin Covid-19. /setkab.go.id/

 

KABAR BANTEN - Sekitar 150 juta orang belum divaksin Covid-19, dari target 208 juta orang untuk membangun herd immunity.

Rincian 150 juta orang belum divaksin Covid-19 tersebut, hingga saat ini sudah 57 juta orang Indonesia telah divaksinasi dan 31 juta orang di antaranya telah divaksinasi dua dosis atau lengkap.

Dengan target vaksinasi sebanyak 208 juta orang untuk membangun herd immunity, itu artinya masih ada sekitar 150 juta orang belum divaksin Covid-19.

 Baca Juga: Mengenal Vaksin Covid-19 Moderna, Ini Perbedaannya dengan Sinovac dan AstraZeneca, Bagaimana Keamanannya?

Meski masih ada sekitar 150 juta orang belum divaksin, namun Indonesia memastikan ketersediaan stok vaksin aman.

"Di tengah kelangkaan vaksin di dunia pada saat ini, memastikan ketersediaan stok vaksin bukanlah tugas yang mudah," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Heru Pambudi, saat menyambut kedatangan vaksin jadi Sinovac tahap ke-2 di Indonesia.

Sebanyak 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac tahap ke-2 tiba di Indonesia, pada Senin, 23 Agustus 2021.  

Dengan kedatangan 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac tersebut, total telah lebih dari 200 juta vaksin diterima Indonesia meliputi vaksin jadi maupun bulk atau bahan baku.

Kedatangan 5 juta dosis jadi vaksin Sinovac tersebut, untuk kebutuhan perlindungan kepada warga Indonesia dalam mencapai herd immunity.

Sebagai salah satu wujud rasa syukur, kata Heru yang mewakili Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, diantaranya melalui pengoptimalan vaksin yang tersedia, juga percepatan program vaksinasi agar herd immunity atau kekebalan bisa lebih cepat terbangun.

Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menargetkan 2 juta dosis per hari. Dengan dengan dukungan seluruh pihak, dia optimistis bisa tercapai pada akhir bulan ini.

Dari sisi anggaran, Kementerian Keuangan dalam tahun 2021 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp57,75 triliun untuk vaksinasi.

Di samping itu, dia meminta semua pihak bekerja bersama dan berkolaborasi untuk melaksanakan percepatan dan perluasan program vaksinasi tersebut.

Namun di atas semua itu, Heru menegaskan, yang paling penting dan utama adalah dukungan partisipasi masyarakat.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk sesegera mungkin mengikuti vaksinasi. "Tua, muda, anak-anak, semuanya. Ikuti vaksinasi, untuk melindungi diri kita, keluarga kita, dan bangsa kita," ujar Heru, dikutip dari covid19.go.id.

Selain vaksinasi, Heru mengingatkan, yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam seluruh aktivitas, terutama memakai masker dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Ragu Keamanan dan Khasiat Vaksin Covid-19?, Ini Penjelasan Lengkap BPOM

Saat ini tingkat penularan mengalami penurunan, begitu juga BOR di Rumah Sakit. Meski begitu, masyarakat tidak boleh lengah. Momentum ini perlu dijaga dan perlu dipertahankan dan tingkatkan disiplin bersama.

Heru yakin semua bisa dilakukan jika segenap bangsa Indonesia bersatu, berusaha dan berjuang bersama-sama, bergotong royong menangani pandemi COVID-19 ini.

"Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan pandemi Covid-19 segera berakhir. Amin, Amin YRA," harap Heru.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: covid19. go id

Tags

Terkini

Terpopuler