KABAR BANTEN – Pihak Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penahanan terhadap Rizky Billar. Suami Lesti Kejora tersebut merupakan tersangka kasus dugaan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Rizky Billar ditahan usai menjalani pemeriksaan dengan status tersangka kasus dugaan KDRT yang dilaporkan Lesti Kejora.
Dalam pemeriksaan, Rizky Billar dicecar 40 pertanyaan oleh penyidik dengan status tersangka dugaan KDRT selama 7 jam.
“Penyidik mengeluarkan penetapan yang bersangkutan dilakukan penahanan mulai hari ini selama 20 hari ke depan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan melalui keterangan persnya, Kamis 13 Oktober 2022.
Hal senada disampaikan Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan saat mengonfirmasi kemungkinan Rizky Billar ditahan.
“Untuk sementara kita mengacu pada keterangan tersangka dan barang bukti, lanjut dari kesaksian yang sudah kita minta,” ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi.
.
“Namun demikian ini adalah ancaman lima tahun pejara, berarti harus ditahan,” sambung AKP Nurma Dewi.
Baca Juga: Lesti Kejora Temui Rizky Billar di Polres Jakarta Selatan, Cabut Laporan KDRT?
Sebelumnya, Lesti Kejora melaporkan Rizky Billar ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus KDRT.
Lesti Kejora didampingi pengacaranya melaporkan Rizky Billar ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu 28 September 2022 malam.
Pelaporan Lesti Kejora terhadap suaminya (Rizky Billar) tersebut, dibenarkan Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi pada Kamis 29 September 2022.
Namun, tak disebutkan dengan rinci kronologi dugaan KDRT yang dilakukan Rizky Billar terhadap Lesti Kejora.
Pihak Polres Jakarta Selatan pun melakukan penyidikan dan pedalaman terhadap laporan yang dibuat oleh Lesti Kejora dan pengacaranya terhadap Rizky Billar.
Kabar Lesti Kejora melaporkan Rizky Billar ke polisi tersebut mengejutkan banyak pihak hingga nama keduanya trending di twitter.
Laporan Lesti Kejora terhadap Rizky Billar terkait kasus dugaan KDRT tersebut membuat netizen atau warganet bertanya-tanya tentang kebenaran yang terjadi.***