Asal Mula Penamaan Gedung Sate di Bandung yang Ternyata Diadopsi dari Arsitektur Candi Borobudur

6 Januari 2023, 10:12 WIB
Sejarah penamaan Gedung Sate Bandung. /Instagram/@alapalapnusantara


KABAR BANTEN - Gedung Sate merupakan salah satu bangunan tua yang ikonik di kota Bandung.

Sejak tahun 1980 hingga kini Gedung Sate yang beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung difungsikan menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat.

Bangunan Gedung Sate terdapat empat lantai, basement dan ruang pada puncak gedung.

Baca Juga: Ternyata Petai dapat Menurunkan Gula Darah, Begini Penjelasan dr Inggrid Tania, Waspadai Gejala Diabetes

Dikutip Kabar Banten dari kanal youtube Asal usul, berikut sejarah dan awal penamaan Gedung Sate.

Gedung Sate pada zaman Hindia Belanda dikenal dengan governments bedrijven, gaya dari arsitektur Gedung Sate ini adalah Indo Eropa yang dirancang oleh arsitek dari Belanda yang bernama Insinyur John Garbert.

Jika diperhatikan dengan seksama ini mirip dengan pura di Bali, dan ornamen batu pada gedung merupakan adopsi dari arsitektur Candi Borobudur akulturasi.

Inilah yang membuat Gedung Sate dikenal akan nilai budayanya.

Pada tanggal 27 juli 1920 peletakan batu pertama dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, yang merupakan putri sulung Walikota Bandung pada saat itu.

Setelah 4 tahun pembangunan Gedung Sate telah selesai pada bulan September tahun 1924.

Awalnya Gedung Sate ini digunakan untuk Departemen lalu lintas hingga menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda sejak tahun 1980.

Baca Juga: Selain Faktor Usia, Ini 7 Penyebab Osteoporosis yang Perlu Anda Ketahui

Hingga kini Gedung Sate masih berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan dari Kota Bandung.

Sebelumnya di tahun 1977 telah dibangun gedung baru untuk para pemimpin dan anggota dewan pemerintahan rakyat daerah provinsi Jawa Barat dengan gaya arsitektur yang mirip dengan Gedung Sate.

Lalu mengapa bangunan ini disebut Gedung Sate?, puncak gedung itu ada tusuk sate dan itu mempunyai arti.

Tusuk sate yang berada di atas puncak Gedung Sate terdiri dari 6 buah ornamen sate yang melambangkan 6 juta Gulden yaitu sejumlah dengan biaya yang dikeluarkan pada pembangunan gedung ini.

Pada musim liburan tiba gedung ini sering dijadikan untuk sarana wisata, atau sekedar berfoto dan Gedung Sate ini menjadi salah satu bagian ikon Kota Bandung.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler