Spefikasi Satria-1: Menembus Langit dengan Misi Peluncuran Satelit Terbesar di Asia dan Dunia ke-5!

20 Juni 2023, 19:25 WIB
Suasana acara nobar peluncuran Satelit Satria 1. /Tangkapan layar/menpan.go.id

KABAR BANTEN - Satelit Republik Indonesia atau yang dikenal sebagai Satria-1 siap meluncurkan konektivitas internet merata ke pelosok Tanah Air yang masih minim akses internet.

 

Pada Minggu, 18 Juni 2023, Satria-1 sukses diluncurkan menuju orbit dengan menggunakan roket Falcon 9 yang diluncurkan dari Markas SpaceX di Florida, Amerika Serikat. Peluncuran tersebut berlangsung pada pukul 18.21 waktu setempat atau Senin, 19 Juni 2023, pukul 05.21 WIB.

Proses peluncuran satelit berjalan tanpa hambatan, namun Satria-1 yang dirakit oleh perusahaan Prancis, Thales Alenia Space, membutuhkan tahapan orbit selama sekitar 145 hari sebelum dapat beroperasi. Direncanakan bahwa satelit ini akan mulai berfungsi pada pekan keempat Desember 2023 atau awal tahun 2024.

Satria-1 merupakan satelit yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan proyek pembangunannya melibatkan kerja sama dengan Badan Usaha atau KPBU. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertanggung jawab sebagai penanggung jawab proyek, sedangkan PT Satelit Nusantara Tiga bertugas sebagai penyelenggara.

Sebagai satelit multifungsi pertama dan terbesar di Asia, serta peringkat 5 di dunia, Satria-1 dirancang untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi dan menghubungkan 150 ribu sekolah, puskesmas, kantor perangkat desa, dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

 

Dalam rincian lebih lanjut, Satria-1 memiliki target mencakup 3.700 titik layanan kesehatan, 9.390 titik sekolah dan pesantren, 47.900 desa, dan 4.500 titik layanan publik. Selain memberikan manfaat sosial kepada masyarakat, teknologi satelit ini juga mendukung perekonomian serta sistem keamanan dan pertahanan negara.

Baca Juga: Mengenal 6 Fakta SATRIA-1, Satelit Super Canggih Era Mahfud MD dengan Biaya Rp8 Triliun

Bagaimana spesifikasi Satria-1? Berapa total biaya investasi pembuatannya? Dan seperti apa tanggapan terhadap misi peluncuran satelit Indonesia ini?

Informasi lebih lengkap mengenai hal tersebut dapat Anda temukan berikut ini, berdasarkan sumber dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

 

Dengan bobot 4,6 ton dan tinggi 6,5 meter, satelit yang dirakit oleh Thales Alenia Space ini memiliki kapasitas 150Gbps Ka-Band, menjadikannya satelit pertama di Indonesia yang mampu memberikan sinyal internet pada 150.000 titik layanan publik. Kapasitasnya yang mencapai 150 Gbps menjadikannya yang terbesar di Asia dan peringkat lima di dunia.

Namun, Kementerian Kominfo berencana untuk memangkas jangkauan sinyalnya menjadi 50.000 titik untuk memastikan layanan Satelit Satria-1 dapat optimal mengingat kebutuhan internet yang semakin meningkat.

Selain itu, Satria-1 juga dilengkapi dengan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), menjadikannya satelit dengan kapasitas terbesar di Asia. Dukungan dari prosesor transparan digital dan empat pendorong listrik membuat satelit ini semakin unggul.

Lain dari itu, Satria-1 telah mencetak sejarah sebagai satelit pionir di Asia yang memanfaatkan bodi canggih Spacebus Neo Level 6, serta diperkaya dengan teknologi pemrosesan digital yang menghadirkan inovasi luar biasa. Dengan masa operasional minimal 15 tahun, satelit ini dilengkapi dengan lima panel untuk setiap sayap solar array.

 

Dalam hal jangkauan, Satria-1 dilengkapi dengan tiga antenna reflektor dan 116 spot beams untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: menpan.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler