Soal Dukungan untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Empat Parpol di Banten Siap Rapatkan Barisan

14 Agustus 2023, 10:04 WIB
Dukungan kepada Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. /Tangkapan layar/Instagram Prabowo

 

KABAR BANTEN - Empat partai politik atau Parpol tingkat kepengurusan Provinsi Banten merapatkan barisan.

Hal itu menyusul sikap dukungan tingkat pengurus pusat yang memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto menjadi Calon Presiden 2024.

Keempat parpol tingkat kepengurusan Provinsi Banten yang merapatkan barisan itu yakni, Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, Partai Amanat Nasional atau PAN dan juga Partai Golongan Karya atau Golkar.

Baca Juga: Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp250.000, Dirut KCIC: Hampir Sama dengan Argo Parahyangan

Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau Bappilu Provinsi Banten Partai Gerindra H. Oong Syahroni mengatakan, dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo Subianto menjadi calon Presiden 2024 merupakan kabar baik bagi kader Gerindra di Provinsi Banten.

"ini kabar baik buat kami di tim Bappilu Banten untuk memenangkan Pileg maupun di Pilpres. Jadi dengan bergabungnya dua partai besar ini, tentunya menambah kekuatan," ujar Oong kepada Kabar Banten pada Minggu 13 Agustus 2023.

Dengan bertambahnya dukungan partai politik menurut Oong, semakin yakin Prabowo Subianto menang pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

"Maka kita optimis Banten akan menjadi pemenang. Khususnya untuk pemenangan Prabowo," tegasnya.

Diakui Oong, empat parpol di Provinsi Banten sebagai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024, akan segara bertemu merapatkan barisan menggalang kekuatan untuk memenangkan Prabowo Subianto di Banten.

"Kita akan melakukan deklarasi bersama setelah ada arahan dari DPP. Selasa (15/8/2023) akan dibahas diinternal Bappilu Gerindra Banten. Menyikapi perkembangan terkini dan pemetaan pemenangan. Ia tentunya akan segera disikapi, akan mengambil langkah di Bappilu," jelasnya.

Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah (KPPW) PAN Provinsi Banten Dede Rohana mengaku belum menerima surat resmi dari DPP PAN prihal dukungan yang diberikan kepada Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024 mendatang.

"Belum ada berita resmi dari DPP, belum ada surat, perintah. Kalau secara resmi belum ada," ujar Dede menanggapi dukungan DPP PAN untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Meski demikian lanjut Dede, PAN Banten menaati perintah dan apa yang menjadi keputusan DPP PAN.

"Kalau memang benar itu ada perintah, kita harus taat dan patuh atas perintah DPP," katanya.

Bahkan jika sudah ada perintah resmi dari DPP PAN lanjut Dede, PAN Banten kemungkinan merapatkan barisan bersama parpol pengusung Prabowo Subianto lainnya.

"Kita akan segara rapatkan barisan dengan Gerindra, dengan PKB, dengan Golkar. Kalau sudah ada perintah resmi dari DPP," tegasnya.

Ketua Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Provinsi Banten Ahmad Fauzi juga menyambut gembira atas bergabungnya PAN dan Golkar.

Ia menilai hal itu merupakan partai tambahan dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang selam ini sudah dibentuk Gerindra dan PKB.

"Tambahan koalisi kepada kita. Bahwa itu tambahan koalisi kebangkitan Indonesia Raya. Semula hanya dua partai Gerinda sama PKB. Kini ada Golkar dan Partai Amanat Nasional," jelasnya.

Dengan bertambahnya partai dalam koalisi tersebut menurur Fauzi, tidak mengubah posisi pasangan Prabowo Subianto sebagai Capres dan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres 2024 mendatang.

"Tentu sebagai dua partai yang melakukan kerja sama dan kedua-duanya juga mendapatkan mandat untuk menjadi pimpinan nasional baik Prabowo maupun Pak Muhaimin, jadi Gerindra dan PKB tetap pada posisi mengusung keduanya antara Pak Prabowo dan Pak Muhaimin, terikat kesepakatan di partai masing-masing," tegasnya.

Kedepan kata Fauzi, PKB Banten juga bakal intensif melakukan komunikasi dengan PAN dan Golkar, sebagaiman yang sudah dilakukan antar PKB dan Partai Gerindra.

"Kalau selama dengan Gerindra intensif komunikasi, intensif juga koordinasi, intensif juga kita terus melakukan berbagai macam kekuatan dilapangan. Dengan Golkar dan PAN tentu kita komunikasi intensif," tegasnya.

Fauzi kembali menegaskan bahwa, dengan bergabungnya PAN dan Golkar ke koalisi yang selama ini dibangun Gerindra dan PKB, merupakan kekuatan baru dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

"Intinya gabungnya Golkar dan PAN adalah tambahan kekuatan koalisi kebangkitan Indonesia raya yang sejak awal telah dibentuk dan disepakati oleh Gerindra dan Golkar," tegasnya.

Baca Juga: Bawaslu Ungkap Pemetaan Kerawanan Pemilu 2024, Lima Provinsi Ini Tertinggi, Banten Posisi Berapa?

Pengamat Politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Leo Agustino menilai, dukungan PAN dan Golkar sama halnya pada Pilpres 2014 lalu, kedua partai pilih mendukung Prabowo Subianto lantaran kedua partai itu menilai Prabowo berpotensi menang di Pilpres 2024.

"Dukungan PAN dan Golkar kepada Prabowo sebagai calon Presiden 2024, Saya menilainya, sebagai dukungan yang diberikan kedua partai tersebut pada tahun 2014. Dalam arti kata lain, keduanya menilai Pak Prabowo mempunyai kesempatan yang besar untuk memenangkan pemilihan Presiden 2024," katanya.

Bahkan jika dilihat dari komunikasi politik, menurut Leo, kemungkinan besar PAN dan Golkar didukung Joko Widodo untuk menjatuhkan pilihan kepada Prabowo Subianto.

"Selain ada isu bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui kedua partai tersebut untuk bergabung dengan koalisi Gerindra dan PKB. Apalagi sejak awal Jokowi sudah membayangkan koalisi ke depan yang didukungnya adalah koalisi besar — yang bertujuan menciptakan kestabilan politik," katanya.

Dengan bergabungnya PAN dan Golkar menurut Leo, juga berpengaruh terhadap kekuatan politik di daerah.

"Dan ini tentu mempengaruhi konfigurasi suara di daerah," katanya.

Meskidemikian, jika harus melihat Pilpres 2014 lalu kata Leo, koalisi besar dalam dukungan Pilpres tidak menjamin kemenangan.

"Meski begitu, kita punya pengalaman di tahun 2014, meskipun Presiden Jokowi didukung oleh sedikit partai tetapi pasangan Jokowi dan Kalla tetap memenangi kontestasi Pilpres 2014," katanya.

Hal itu memberikan pelajar bahwa figur yang diusung dalam Pilpres menurut Leo, sangat menentukan bisa menarik suara dan meraih pemilih terbanyak.

"ini artinya, figur sangat menentukan dalam Pemilihan Presiden," tegasnya.

"Saya menilai pemilihan presiden tahun 2024 agak sedikit berbeda dengan pemilihan presiden sebelumnya. Meski figur tetap penting tetapi ada variabel relawan dan “mesin” partai yang turut menentukan kemenangan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden pada kontestasi politik tahun depan," jelasnya.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler