Sejarah 14 September, Hari Lahir Rasuna Said Sang Pejuang Hak Wanita Indonesia

14 September 2023, 18:01 WIB
Potret mendiang Rasuna Said, salah satu tokoh pejuang hak wanita Indonesia yang lahir pada tanggal 14 September 1910. /Dokumen Dinas Kebudayaan DIY

 

KABAR BANTEN - Tanggal 14 September setiap tahunnya diperingati sebagai hari lahir Hajjah Rangkayo Rasuna Said yang merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang juga pahlawan nasional Indonesia.

 

Rasuna Said yang lahir di Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 14 September 1910, merupakan pejuang hak wanita Indonesia.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari situs resmi Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud Ristek, Rasuna Said lahir dari keluarga bangsawan Minang di mana ayahnya yang bernama Muhamad Said merupakan seorang saudagar Minangkabau dan juga seorang aktivis.

Rasuna Said kecil menempuh pendidikan di Pesantren Ar-Rasyidiyah, yang mana ia merupakan satu-satunya santri perempuan. Setelah lulus dari Pesantren Ar-Rasyidiyah, Rasuna Said melanjutkan pendidikannya di Diniyah Putri Padang Panjang.

Masa Perjuangan

 

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Rasuna Said pernah menjadi guru di Diniyah Putri Padang Panjang. Ia memiliki pemikiran bahwa kemajuan bagi kaum wanita tidak hanya dapat ditempuh melalui pendidikan formal, tetapi harus melalui perjuangan politik.

Sejak menimba ilmu di sekolah, Rasuna Said memang dikenal memiliki pemikiran yang cerdas, kritis, dan berani. Hal ini yang mendorong dirinya memutuskan untuk berhenti mengajar dan aktif di dunia politik.

Rasuna Said mengawali perjuangan politiknya saat bergabung dengan Sarekat Rakyat (SR). Lalu, ia mendirikan Persatuan Muslimin Indonesia (PERMI) di Bukittinggi pada 1930. Pada tahun-tahun selanjutnya PERMI mendirikan sekolah di berbagai daerah.

Rasuna Said juga pernah memberikan kritik keras atas polemik poligami yang pernah terjadi di Sumatera Barat. Menurutnya, saat itu poligami mengakibatkan tingginya angka perceraian.

 

Selain upayanya dalam memajukan pendidikan kaum wanita, Rasuna Said juga berani mengkritik kebijakan Pemerintah Hindia Belanda. Atas keberaniannya tersebut, Rasuna Said pernah dijebloskan ke penjara di Semarang pada 1932.

Setelah bebas dari penjara, Rasuna Said menjadi pemimpin redaksi di Majalah Raya. Ia aktif membuat tulisan-tulisan yang berani mengkritik pemerintah kolonial, sehingga tulisannya dianggap radikal.

Akhir Hayat

Setelah kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said masih aktif berpolitik. Ia pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Sumatera mewakili Sumatera Barat. Rasuna Said juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat (DPR RIS), dan anggota Dewan Pertimbangan Agung sampai akhir hayatnya.

 

Rasuna Said adalah tokoh pejuang wanita yang pernah dimiliki bangsa Indonesia. Semasa hidupnya, Ia gigih memperjuangkan hak-hak wanita Indonesia. Atas jasa-jasanya, pemerintah menetapkan Rasuna Said sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 084/TK/Tahun 1974.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler