KABAR BANTEN - Hari Ibu, yang jatuh pada Jumat, 22 Desember 2023, bukan hanya momentum penghargaan terhadap peran perempuan, tetapi juga sejarah hari ibu atau kenangan akan perjuangan mereka dalam pembangunan Indonesia.
Tanggal 22 Desember tidak sekadar hari biasa, tetapi sebuah tonggak sejarah hari ibu yang membangkitkan semangat perempuan Indonesia dalam merebut kemerdekaan.
Sejarah Hari Ibu dimulai pada tahun 1928, di waktu yang sama dengan Sumpah Pemuda. Bertemunya pejuang wanita dalam Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta menjadi titik awal. Sebanyak 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera berkumpul dalam kongres tersebut.
Organisasi-organisasi perempuan, seperti Wanita Utomo, Wanita Khatolik, dan Jong Java bagian Perempuan, bersatu untuk mempersatukan cita-cita dan usaha memajukan perempuan Indonesia. Kongres ini menetapkan tujuan untuk menggabungkan organisasi-organisasi perempuan dalam badan federasi yang demokratis, tanpa memandang latar belakang agama, politik, dan kedudukan sosial.
Baca Juga: Selain Hari Ibu, Berikut Hari-hari Penting Lainnya yang Jatuh di Bulan Desember 2023
Hasil kongres pertama adalah pendirian badan permufakatan bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI). PPPI bertujuan menjadi pertalian segala perhimpunan perempuan Indonesia dan memperbaiki nasib serta derajat perempuan Indonesia.
Perjalanan sejarah Hari Ibu tidak berhenti di situ. Kongres Perempuan Indonesia II pada 20-24 Juli 1935 di Jakarta menciptakan Badan Pemberantasan Buta Huruf (BPBH) dan menentang perlakuan tidak wajar terhadap buruh perempuan di perusahaan batik Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
Tidak puas dengan itu, Kongres Perempuan Indonesia III pada 23-27 Juli 1938 di Bandung menandai momen penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Presiden Soekarno, melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959, secara resmi menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu yang dirayakan secara nasional.
Pada 22 Desember 1965, Presiden Soekarno dalam persejaahingatan Hari Ibu menegaskan bahwa perempuan adalah tiang negara. Sebuah pernyataan yang membangkitkan semangat perempuan untuk bersatu demi kekuatan negara Indonesia.
Sebagai tanda penghargaan terhadap kongres perempuan pertama, diusulkan pembangunan monumen. Pada kongres di Bandung tahun 1952, usulan tersebut diterima, dan sebuah batu pertama diletakkan oleh Ibu Sukanto (ketua kongres pertama) untuk pembangunan Balai Srikandi. Monumen ini kemudian diresmikan oleh Menteri Maria Ulfah pada tahun 1956. Maria Ulfah sendiri adalah menteri perempuan pertama di Indonesia.
Baca Juga: Daftar 30 Ucapan Selamat Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Cocok Dijadikan Caption Media Sosial
Pada tahun 1983, Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta, sebagai bentuk penghormatan terhadap peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan.
Rekomendasi Kegiatan Memperingati Hari Ibu
Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang penuh makna, berikut adalah beberapa rekomendasi kegiatan yang dapat dilakukan:
1. Pembuatan Kartu Ucapan:
Ajak anak-anak untuk merangkai kata-kata indah dan membuat kartu ucapan spesial untuk ibu mereka. Proses kreatif ini tidak hanya melibatkan mereka secara langsung, tetapi juga menjadi ungkapan kasih sayang yang dapat disimpan sebagai kenang-kenangan berharga.
2. Sesi Masak Bersama:
Buatlah momen istimewa dengan mengadakan sesi memasak bersama keluarga. Melibatkan anak-anak dalam proses memasak tidak hanya mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga menciptakan kebersamaan yang tak terlupakan di sekitar dapur.
3. Piknik Keluarga:
Manfaatkan Hari Ibu untuk menghabiskan waktu di alam. Pilihlah lokasi piknik yang menyenangkan dan sesuai dengan selera keluarga. Berkumpul di bawah sinar matahari atau bersantai di bawah pohon, ini adalah cara yang menyegarkan untuk merayakan hubungan keluarga.
4. Pertunjukan Kecil dari Anak-Anak:
Berikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengekspresikan apresiasi mereka dengan menyelenggarakan pertunjukan kecil di rumah. Menyanyi, menari, atau membacakan puisi untuk ibu adalah cara menyentuh hati yang dapat meninggalkan kesan mendalam.
5. Sesi Cerita Keluarga:
Buatlah momen hangat dengan mengadakan sesi bercerita keluarga. Setiap anggota keluarga dapat berbagi kenangan spesial bersama ibu, menciptakan rasa kebersamaan dan penghargaan akan perjalanan keluarga.
6. Donasi untuk Kaum Ibu Kurang Mampu:
Rayakan Hari Ibu dengan memberikan donasi kepada ibu-ibu yang membutuhkan. Pakaian, makanan, atau barang-barang lain yang dapat membantu menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi mereka adalah langkah kecil namun bermakna.
7. Bunga dan Surat Cinta:
Tidak ada yang dapat menandingi keindahan bunga sebagai ungkapan cinta. Sertakan surat cinta singkat yang menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan.
8. Workshop Kreatif Bersama Ibu:
Ajak ibu untuk terlibat dalam kegiatan kreatif seperti melukis, merajut, atau membuat kerajinan tangan bersama. Ini adalah cara menyenangkan untuk menjalin hubungan lebih erat dan menciptakan hasil karya yang dapat diabadikan.
9. Doa Bersama:
Jadikan Hari Ibu sebagai waktu untuk bersama-sama berdoa sebagai keluarga. Mengucapkan terima kasih atas kasih sayang dan perlindungan yang diberikan ibu adalah cara yang mendalam dan spiritual untuk merayakan hari istimewa ini.
10. Perjalanan Virtual:
Jika berkumpul secara fisik tidak memungkinkan, adakan perjalanan virtual bersama ibu melalui panggilan video. Eksplorasi resep masakan bersama secara online atau berbagi momen seru melalui layar dapat menjadi alternatif yang menyenangkan.
Penting untuk diingat bahwa Hari Ibu bukan hanya tentang memberikan hadiah fisik, tetapi lebih pada kebersamaan, penghargaan, dan rasa syukur. Setiap kegiatan yang dilakukan dengan penuh kasih sayang akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan bagi ibu-ibu kita.
Selamat menyambut Hari Ibu! Semoga hari ini menjadi momen spesial yang penuh cinta dan kebahagiaan untuk semua ibu di dunia.***